Tanjungpinang, LintasKepri.com – Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang, Andika Oktoronanda, menuturkan, akibat dari bencana alam yang terjadi sejak Jumat (1/1/2021) hingga Sabtu (2/1/2021) didapati sebanyak 1.108 KK atau 3.210 warga terkena dampak.
“Kita juga mencatat dari 4 kecamatan bahwa banjir ada 44 kejadian. Sedangkan tanah longsor kita catat 27 kejadian. Pohon tumbang 3 kejadian,” ujarnya, Senin (4/1/2021).
Andika menambahkan, tidak hanya banjir, tanah longsor dan pohon tumbang melainkan ada 6 kejadian bencana lain yang menimpa masyarakat Tanjungpinang.
“6 kejadian lain itu kita rinci ada pohon tumbang, rumah terendam air, drainase tidak berfungsi dan akses jalan putus,” katanya.
Lokasi bencana tersebut, Andika menyebut tersebar di 4 kecamatan yakni Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang Timur, Bukit Bestari dan Tanjungpinang Kota yang ada di Kota Tanjungpinang.
“Semua kecamatan kita terkena bencana. Luar biasa, baru kali ini semua kecamatan terkena musibah secara bersamaan. Tapi, BPBD langsung bergerak cepat untuk mengevakuasi warga yang terkena dampak,” tuturnya.
Saat ini BPBD terus mendata warga yang menjadi korban bencana. Andika memastikan data korban terus bertambah setiap waktu.
“Data terus bertambah, tidak bisa dijadikan patokan. Yang kita rilis sekarang, data sementara. Tim lagi bekerja. Semoga musibah ini cepat berlalu,” ucap Andika.
Sebelumnya warga menyoroti sikap Pemerintah Kota Tanjungpinang yang hingga kini belum merilis data korban dan rumah yang ambruk akibat hujan deras yang terjadi pada Jumat (1/1/2021) hingga Sabtu (2/1/2021) kemarin hingga menyebabkan bencana banjir dan longsor.
(san)