Bermodalkan Benang dan Jarum, Hasan Sanggup Naik Haji

Avatar
Muhammad Hasan saat tiba di Masjid Agung Natuna bersama rombongan lain.
Muhammad Hasan saat tiba di Masjid Agung Natuna bersama rombongan lain.
Muhammad Hasan Abdullah (kiri), saat tiba di Masjid Agung Natuna bersama rombongan lain.

Natuna, LintasKepri.com – Muhammad Hasan Abdullah, tukang sol sepatu akhirnya selesai menunaikan Ibadah Haji pada musim haji 1439 Hijiriah/ 2018 Masehi dengan mengikuti rombongan jema’ah haji Kabupaten Natuna kloter 1 embargasi Batam.

Setelah mengikuti rangkaian ibadah haji di tanah suci, rombongan akhirnya tiba di Natuna, pada Rabu (29/08/2018) petang.

Kedatangan Hasan dan 87 Jema’ah Haji lainnya disambut langsung oleh Wakil Bupati Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti, beserta ratusan keluarga jema’ah haji di Masjid Agung Natuna.

Hasan bersama Istri dan Anaknya tampak senang, ketika tiba di Natuna dengan selamat.
Hasan bersama Istri dan Anaknya tampak senang, ketika tiba di Natuna dengan selamat.

“Alhamdulillah, saya beserta jema’ah haji lainya sampai kembali di Natuna dengan selamat,” ucap Hasan kepada media ini.

Hasan Abdulah (71) yang berperopesi sebagai tukang sol sepatu itu merasa sangat bersyukur meski hanya bermodalkan benang dan jarum, bisa mengumpulkan uang untuk menunaikan ibadah haji.

“Sampai sekarang masih ditekuni bapak, dari mulai upah satu pasang sepatu dihargai Rp300,- sampai Rp15.000,- sekarang ini, ” ungkap Hanisah (67) Istri Hasan saat ikut hadir menyambut kedatangan suaminya.

“Alhamdulillah, semuanya karena ada hidayah dari Allah,” lanjut Hanisah.

Muhammad Hasan Abdullah, berhasil menunaikan rukun Islam ke 5, dengan hanya bekerja sebagai tukang sol sepatu.
Muhammad Hasan Abdullah, berhasil menunaikan rukun Islam ke 5, dengan hanya bekerja sebagai tukang sol sepatu.

Orang tua dari 8 orang anak asal Pulau Serasan itu menceritakan perjuangan untuk dapat menunaikan ibadah haji tidaklah mudah, suaminya telah mulai melakukan penyetoran dana haji sejak tahun 2011, namun untuk mencapai itu, Ia telah menabung sejak tahun 1977.

“Berkat keyakinan dan kerja keras bapak serta do’a keluarga, semuanya berjalan lancar,” ucapnya.

Perjalanan Hasan untuk kembali ke Kampung halaman belum selesai sampai di Ranai, Ia dan 14 jema’ah lainya akan terus melakukan perjalanan menuju Pulau Serasan menggunakan Kapal Laut.

“Rombongan direncanakan akan naik kapal Bukit Raya minggu nanti, semoga perjalanan untuk sampai di Serasan lancar tanpa ada hambatan,”   harap Hanisah.

Upaya Hasan untuk menunaikan ibadah Haji diapresiasi oleh rekan-rekan jema’ah haji lainnya, begitu juga dengan para warga sekampung. Rama, saat ikut hadir menyambut kedatangan Hasan di Komplek Masjid Agung Natuna, mengatakan sosok Hasan patut dicontoh.

“Itulah hidayah dari Allah, saya salut dengan beliau, meski hanya sebagai tukang jahit sepatu, tetapi beliau mampu menunaikan ibadah haji pada tahun ini,” kata Rama, yang merupakan tetangga satu kampung dengan Hasan.

Dikatakan Rama, sehari-hari Hasan tidak hanya menerima jasa soul sepatu, namun apapun dilakoninya untuk menghidupi istri dan anak-anaknya.

“Tidak hanya jahit sepatu, perbaiki payung, perbaiki jaring nelayan dan banyak lagi kerja serabutan dilakukannya,” terang Rama.

Hal senada juga dikatakan Fadillah, Ia berharap Hasan bisa menjadi motivator dan contoh bagi masyarakat bahwa profesi apapun tidak menutup kemungkinan untuk bisa mejalankan ibadah haji.

“Beliau memang sehari-hari tekun bekerja, keinginan beliau semakin kuat sejak lahirnya cucu laki-laki yang pertama, karena beliau tidak memiliki anak laki-laki,” kata Fadillah.

Fadillah warga Kampung Pelimpak Kecamatan Serasan itu, mengingatkan bahwa tidak ada yang mustahil jika ada keyakinan dan terus berdo’a serta berupaya.

“Kalau kita tekun dan sungguh-sungguh, semua akan bisa terwujud,” ucap Fadillah.

Laporan : Erwin Prasetio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *