Belum Dilelang, Kepala ULP: Diperkirakan Seragam Sekolah Gratis Terealisasi Oktober atau November

Avatar
Program bantuan seragam gratis siswa baru tingkat SD dan SMP di Tanjungpinang.
Program bantuan seragam gratis siswa baru tingkat SD dan SMP di Tanjungpinang.
Program bantuan seragam gratis siswa baru tingkat SD dan SMP di Tanjungpinang.

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, belum melakukan lelang pengadaan seragam sekolah gratis meskipun dewan setempat telah mendesak agar segera direalisasikan pada September mendatang.

“Kita belum mengumumkan proses lelang, karena hingga saat ini Dinas Pendidikan sedang proses persiapan menuju pelelangan,” kata Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Tanjungpinang Zulhidayat kepada LintasKepri melalui sambungan seluler, Rabu (21/8).

Dayat panggilan akrabnya, menjelaskan, pelelangan belum bisa dilakukan karena masih dalam proses pematangan penyusunan HPS, spek teknik, RAB dan lainnya.

“Kemungkinan dalam waktu dekat permohonan pelelangan itu akan diserahkan kepada kita,” ucapnya.

Dayat mengungkapkan, ULP sudah sangat siap untuk melakukan pelelangan tersebut. Berdasarkan aturan, kata dia, yang berhak melakukan pelelangan adalah ULP.

“Semua kembali kepada Disdik dalam mempersiapkan segala perlengkapan dan proses lelang itu,” tuturnya.

Ia memperkirakan seragam sekolah gratis untuk siswa baru tingkat SD dan SMP dapat terealisasi dan didistribusikan kepada siswa baru sekitar Oktober atau November tahun ini.

“Akhir Oktober atau selambat-lambatnya awal November kita perkirakan baru bisa didistribusikan kepada siswa,” katanya.

Diketahui, pemberian seragam sekolah gratis bagi siswa baru SD dan SMP ini merupakan program unggulan Syahrul-Rahma ketika mencalonkan diri sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang tahun 2018.

Syahrul-Rahma ketika itu menyadari bahwa manusia adalah aset bangsa yang paling bernilai tinggi, dan harus menjadi pemeran utama dalam pembangunan, bukan alat pembangunan.

Maka, lewat program-program unggulannya seperti pemberian seragam sekolah gratis dapat mewujudkan harapan masyarakat untuk menjadi manusia yang berkualitas, sehat dan sejahtera.

Program pada sektor pendidikan ini memang cukup ngetop dan mampu menyedot perhatian publik. Sebab, program ini ditujukan untuk membangun manusia Tanjungpinang yang berkualitas.

Tak heran, saat program ini dikenalkan ke publik Tanjungpinang, elektabilitas Syahrul-Rahma langsung melaju kencang bak roket saat itu.

Fakta membuktikan keduanya menang di Pilwako 2018, dan kini menjabat Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang, 2018-2023.

Namun tak disangka dan tak diduga pula, hingga sekarang, dimana siswa baru sudah hampir 3 bulan masuk sekolah, baju sekolah, sepatu sekolah, tas sekolah, topi sekolah dan kaos kaki, yang dijanjikan gratis dan akan dibagikan diawal masuk ajaran baru, tak kunjung tiba.

Sebelumnya, Mantan Ketua Tim Sukses pemenangan Syahrul-Rahma, Ade Angga, angkat bicara soal seragam sekolah gratis ini. Kata dia sudah hampir tiga bulan sejak siswa masuk sekolah seragam itu belum juga diberikan.

Ade mendesak Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan segera merealisasikannya pada September mendatang tahun ini.

“September ini sudah harus selesai pengadaan seragamnya. Langsung direalisasikan,” tegasnya yang juga menjabat Wakil Ketua I DPRD Tanjungpinang, Selasa (20/8).

Politisi Golkar ini juga menyebut bahwa seragam sekolah gratis itu adalah program atau janji politik Syahrul-Rahma pada Pilwako 2018.

Selain itu, informasi yang diterima Ade Angga, pengadaan seragam sekolah gratis untuk siswa baru ini berjalan lambat. Ditambah lagi info terbaru bahwa pengadaan bahan seragam itu menunggu hasil laboratorium.

“Kita juga mendengar bahan seragam itu dibawa dan dilaporkan ke TP4D, hasilnya ternyata tidak sesuai dengan harapan,” ungkap Politisi Golkar ini.

Wakil rakyat, sambung Ade, sebelumnya juga pernah menyarankan ke Pemko Tanjungpinang agar melibatkan penjahit lokal yang di SK-kan dalam pembuatan seragam sekolah.

“Tapi tampaknya pemerintah kota punya pilihan lain. Seharusnya bisa cepat dilaksanakan, menjadi sedikit terlambat,” ucapnya.

Ade prihatin kegiatan proses belajar siswa baru sudah berjalan hampir 3 bulan, tapi baju yang dijanjikan belum juga dibagikan.

“Inikan aneh, karena anggaran sudah tersedia sekitar Rp6,7 M yang telah dianggarkan di APBD 2019,” ujarnya.

Ade menegaskan, DPRD Tanjungpinang melalui Komisi I akan terus mendorong dan mengawasi pengadaan seragam sekolah gratis ini.

(cho/dar/wae)

banner 728x90

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *