Bekas Galian Lubang PDAM Tirta Kepri Makan Korban, Direktur dan Humas Bungkam

Muhammad Faiz
Bekas Galian Lubang PDAM Tirta Kepri Makan Korban, Direktur dan Humas Bungkam
Kantor PDAM Tirta Kepri di kawasan Jalan MT Haryono, Tanjungpinang. Foto: Lintaskepri/Mfz

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Dalam kurun waktu 3 hari, dua orang warga mengalami kecelakaan akibat galian lubang proyek PDAM Tirta Kepri yang belum ditutup sempurna.

Nahas, satu korban meninggal dunia pada Kamis (20/6/2024). Kemudian, berselang beberapa hari pada Minggu (23/6/2024) malam, kecelakaan ke-2 kembali terjadi di lokasi yang sama. Mengakibatkan korban luka-luka.

Mirisnya, Direktur PDAM Tirta Kepri, Abdul Kholik, dan Humas PDAM Tirta Kepri memilih bungkam saat dikonfirmasi oleh awak media terkait tragedi ini. Sikap bungkam mereka semakin memicu kemarahan masyarakat, terutama di media sosial Facebook Info Pinang.

Warga Tanjungpinang melalui akun Facebook mereka mengecam kelalaian PDAM Tirta Kepri yang membahayakan keselamatan pengendara. Akun Facebook Ari Setiawan berkomentar, “Mau pakai bahasa apalagi biar jalan itu benar, apakah nambal lubang sekecil itu tunggu anggaran 1 miliar baru gerak?”

Sementara akun Facebook Febri Haryanto menyindir, “tunggu ada pejabat daerah atau keluarga petinggi yang jatuh dilobang itu baru ditutup.”

Sebelumnya, Sekretaris Komisi III DPRD Tanjungpinang, Ashadi Selayar, mendesak keluarga korban untuk segera melapor ke pihak berwajib.

“Dilaporkan saja para pekerja kepada kepolisian, karena pemicunya kan karena galian itu yang dibuat oleh pekerja itu,” tegas Ashadi.

Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi III lainnya, Surya Admaja. Ia menegaskan setiap pengerjaan proyek jalan harus mematuhi izin dan standar keamanan yang berlaku. Hal itu bertujuan agar dalam pengerjaannya tidak membahayakan pengendara umum.

Tragedi ini menjadi sorotan tajam terhadap PDAM Tirta Kepri dan Pemkot Tanjungpinang yang dinilai lalai dalam mengawasi proyek dan memastikan keselamatan masyarakat. (Mfz)

Editor: Ism

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *