Natuna, LintasKepri.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Natuna melakukan uji coba 2 alat baru pendeteksi keberadaan korban atau objek lainnya di air. Alat ini bernama Aqua Eye dan sonar.
Uji coba dilakukan oleh tim Recue KPP Basarnas Natuna di perairan Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, pada kedalaman 5 meter, pada Jum’at (15/04/2022) pagi.
Alat bantu pendeteksi korban bernama Aqua Aye merupakan alat bantu khusus yang digunakan saat insiden di perairan, seperti danau, maupun sungai.
Aqua Eye sendiri berfungsi sebagai alat pendeteksi korban di dasar laut hingga kedalaman 10 meter.
Sementara Sonar, berfungsi sebagai pendeteksi keberadaan korban di air, dengan radius lebih dari 50 meter.
Kedua alat ini digunakan secara portable, atau dibawa langsung oleh tim SAR saat melakukan operasi SAR.
Waktu pindai pada alat Aqua Eye Short 10 meter, medium 20 meter, dan ong 50 meter dengan kedalaman masuk ke air 2 meter.
“Untuk alat sonar itu memiliki tanda di layar, jika layar mengeluar tanda x menunjukan keberadaan korban kemungkinan masih hidup, sementara jika menguarkan tanda O, ada kemungkinan korban sudah meninggal”, ujar Kepala KPP Basarnas Natuna, Mexianus Bekabel.
Lanjut Mexi mengatakan, alat ini diakui sangat membantu pihaknya dalam rangka operasi SAR saat terjadi kecelakaan air (laka air).
“Alat-alat canggih bantuan dari Basarnas Pusat ini sangat membantu sebagai penunjang kami saat pelaksanaan operasi SAR”, pungkasnya.
Selain 2 alat canggih, saat ini KPP Basarnas Natuna juga telah memiliki mesin tempel Water Jet yang terpasang di Rubber Boat dan Rescue Net.
Mesin tempel Water Jet merupakan mesin yang memiliki tenaga lebih dari pada mesin-mesin tempel pada umumnya, sehingga mempercepar tim SAR dalam penyelamatan korban di air.
Sementara Recue Net adalah merupakan alat jaring yang dipasang oleh tim SAR di sungai yang memiliki arus, sehingga korban dapat tersangkut pada Net atau jaring untuk mempermudah dalam pencarian korban yang hanyut. (Erwin)