Tanjungpinang, LintasKepri.com – Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) membagikan ratusan paket sembako untuk masyarakat yang terdampak COVID-19 di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Selasa (17/11).
“Angkasa Pura II melalui unit CSR menyalurkan bantuan paket sembako untuk masyarakat di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur,” kata Executive General Manager (EGM) Angkasa Pura II Bandara RHF, Bravian Bambang di Aula Kantor Camat Tanjungpinang Timur.
Sembako disalurkan sebanyak 600 paket melalui kelurahan yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Masing-masing kelurahan di kecamatan ini memperoleh 150 paket.
Cara pendistribusian sembako ke masyarakat diserahkan kepada lurah setempat yang mengetahui situasi di lapangan.
“Karena lurah mengetahui warga mana yang benar-benar layak mendapatkan bantuan sembako tersebut,” ungkap Bravian.
Selain di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur, Bandara RHF juga membagikan 130 paket sembako untuk warga di seputaran bandara.
“Total sembako yang kita bagikan pada hari ini sebanyak 730 paket,” kata dia.
Bravian menyebut, paket sembako yang disalurkan ini berisikan beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, telur 10 butir, indomie 10 bungkus, teh 1 kotak dan gula 1 kg.
“Semoga apa yang kita berikan ini dapat bermanfaat bagi yang menerima meskipun dilihat dari isinya tidak akan cukup. Namun kami ikhlas memberikannya,” tutur Bravian.
Di tempat yang sama, Camat Tanjungpinang Timur, Fery Andana, menyampaikan terima kasih kepada Angkasa Pura II Bandara RHF yang telah memberikan paket sembako untuk masyarakat di wilayah Tanjungpinang Timur.
“Terima kasih kami sampaikan kepada pihak Angkasa Pura yang telah memberikan paket sembako kepada masyarakat. Ini membuktikan bahwa Angkasa Pura peduli dengan masyarakat sekitar di tengah pandemi COVID-19,” ucapnya.
Seorang warga yang menerima bantuan, Maria Aminah (55), senang mendapat bantuan sembako gratis dari PT Angkasa Pura ll (Persero) Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.
“Alhamdulillah senang saya menerima bantuan ini. Saya ini janda,” kata dia.
Aminah juga merasa terbantu dengan bantuan itu. Sebab, penghasil dirinya hanya Rp100 ribu per minggu.
(cho)