Babinsa Kelarik Turut Tinjau Jalan Banjir Trans Batubi-Kelarik

Avatar
Babinsa Kelarik Utara Sertu Budihardjo, saat ikut meninjau jalan banjir diantara Kecamatan Bunguran Utara dan Kecamatan Bunguran Utara.
Babinsa Kelarik Utara Sertu Budihardjo, saat ikut meninjau jalan banjir diantara Kecamatan Bunguran Utara dan Kecamatan Bunguran Utara.
Babinsa Kelarik Utara Sertu Budihardjo, saat ikut meninjau jalan banjir diantara Kecamatan Bunguran Utara dan Kecamatan Bunguran Utara.

Natuna, LintasKepri.com – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Kelarik Utara, Sertu Budihardjo, turut meninjau jalan banjir, yang terjadi diantara Kecamatan Bunguran Batubi dan Kecamatan Bunguran Utara (Kelarik) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Sertu Budihardjo turun kelapangan bersama Camat Bunguran Utara Mardi Hendrika, beserta Staff, Anggota DPRD Natuna Dapil Natuna III Ibrahim dan Kepala Desa Kelarik Utara Zapridin, beserta Staff, pada Senin (09/12/2019) siang.

Sertu Budihardjo bersama Anggota DPRD Natuna, Camat Bunguran Utara dan Kades Kelarik Utara, saat meninjau air yang menggenang di jalan poros antara Batubi dan Kelarik, Kabupaten Natuna.
Sertu Budihardjo bersama Anggota DPRD Natuna, Camat Bunguran Utara dan Kades Kelarik Utara, saat meninjau air yang menggenang di jalan poros antara Batubi dan Kelarik, Kabupaten Natuna.

Budihardjo menuturkan, selain menyebabkan ruas jalan terendam air, hujan deras yang terjadi pada Minggu (08/12/2019) kemarin itu juga mengakibatkan sebuah jembatan darurat yang melintasi sungai Semala rusak parah, akibat terkikis derasnya air.

“Ada dua titik ruas jalan yang tergenang banjir cukup parah. Panjangnya sekitar 400 meter, dengan kedalaman air mencapai satu meter lebih,” terang Budihardjo.

Kondisi jembatan di sungai Semala yang rusak parah akibat diterjang banjir.
Kondisi jembatan di sungai Semala yang rusak parah akibat diterjang banjir.

Akibat musibah ini, untuk sementara waktu warga dari Kelarik maupun sebaliknya, belum berani melintasi jalan tersebut, hingga genangan air benar-benar syurut. Sebab jika dipaksakan, dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan bagi para pengguna jalan.

Warga beserta Pemerintah Kecamatan dan Desa setempat berharap, agar jalan tersebut segera dibangun secara layak, serta jembatan darurat yang ada bisa dibangun dengan permanen. Karena jika tidak segera dibenahi, hal ini akan mengganggu aktifitas masyarakat dari dan ke Kelarik.

Laporan : Erwin Prasetio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *