Bintan, LintasKepri.com – Timtim (26), adalah anak dari kepala suku laut di Kampung Panglong, Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan.
Ia adalah salah satu dari sekian banyaknya anak suku laut yang pertama kali mengenal dunia pendidikan. Timtim menceritakan bahwa pada awalnya tidak pernah sama sekali mengetahui tentang apa itu dunia pendidikan.
Ia hanya ikut-ikutan pergi ke sekolah sampai akhirnya merasakan dan mendapatkan pengetahuan berbeda sebelumnya.
“Dulu saya hanya ikut-ikutan,sampai akhirnya saya merasakan hal berbeda. Dari situlah muncul semangat saya untuk terus melanjutkan pendidikan sampai selesai,” katanya, Minggu (14/1/18).
Kata Timtim saat itu dirinya juga mengajak 9 orang saudaranya untuk turut mengenal tentang ilmu pendidikan formal di sekolah.
Namun sayangnya ke 9 orang saudaranya tersebut putus ditengah jalan dengan alasan tidak memiliki biaya lagi untuk melanjutkan pendidikan.
Timtim menceritakan bagaimana perjuangannya menghadapi rintangan demi rintangan untuk menyelesaikan pendidikan formalnya di bangku sekolah saat itu.
Dari mulai putus asah karena masalah biaya yang dihadapi, hingga saat ingin melanjutkan pendidikan ketingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan juga Sekolah Tingkat Atas (SMA), bahkan harus mengarungi lautan untuk menyeberang pergi ke sekolah.
“Banyak rintangan yang saya hadapi, namun saya pantang mundur untuk menyelesaikan pendidikan saya. Sempat pernah saya menolak ajakan bapak saya untuk pindah dari sini hanya demi menyelesaikan pendidikan saya,” katanya.
Timtim pernah merasakan pendidikan di Singapura selama satu minggu lamanya dan juga pernah menempuh pendidikan diploma 1 (D1) di kawasan Lagoi, Bintan.
Sekarang Timtim aktif menjadi salah satu pengajar bahasa Inggris di Yayasan Peduli Kepulauan Riau. Sehari-harinya mengajar dari satu desa ke desa yang ada di Bintan, salah satunya desanya sendiri.
(CR 01)