Alasan KPU Terkait Kualitas Siaran Langsung yang Buruk Pada Debat Pilkada Tanjungpinang

Avatar
Debat Publik Pilwako Tanjungpinang putaran pertama yang diselenggarakan KPU Tanjungpinang di Hotel CK, Minggu (22/4).
Debat Publik Pilwako Tanjungpinang putaran pertama yang diselenggarakan KPU Tanjungpinang di Hotel CK, Minggu (22/4).
Debat Publik Pilwako Tanjungpinang putaran pertama yang diselenggarakan KPU Tanjungpinang di Hotel CK, Minggu (22/4) malam. 

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Masyarakat Tanjungpinang malam tadi (Minggu 22 April 2018,red) yang menonton secara langsung debat publik pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang putaran pertama yang diselenggarakan KPU setempat melalui salah satu televisi lokal merasa kurang puas dan kecewa.

Penyebabnya karena kualitas gambar siaran langsung yang ditampilkan oleh salah satu stasiun televisi lokal tersebut dinilai masyarakat kurang bagus.

Bukan tanpa sebab masyarakat yang ada di kota itu kecewa. Pasalnya masyarakat yang ingin mengetahui secara langsung visi dan misi kedua pasangan calon (Paslon) peserta Pilkada Tanjungpinang yakni Syahrul-Rahma dan Lis Darmansyah-Maya Suryanti melalui layar televisi harus kecewa karena kualitas siaran langsung yang tidak mendukung.

“Dari gambar nyangkut-nyangkut sampai suaranya tidak jernih. Bagaimana kita mau mendengar apa yang disampaikan kedua pasangan calon. Saya tidak menonton sampai habis debat tadi malam,” tutur Yudi Syahputra salah satu warga Tanjungpinang, Minggu (22/4).

Menanggapi hal ini, Komisioner KPU Tanjungpinang, Zulkifli Riawan yang bertindak sebagai penyelenggara debat Pilkada malam tadi beralasan, hal tersebut diluar perkiraan pihaknya sebagai penyelenggara debat.

Dirinya juga menyebut KPU Tanjungpinang tidak mampu menyewa stasiun televisi nasional yang mempunyai kualitas gambar dan juga audio yang sangat baik.

“Pemilihan stasiun televisi tersebut untuk menyiarkan secara langsung sudah sesuai PKPU bahwa untuk masalah penyiaran, terlebih dahulu mencari televisi lokal. Lagi pun kita juga sudah mencari televisi nasional. Namun kemampuan anggaran kita tidak memungkinkan,” ungkapnya.

Kata Zulkifli, KPU Tanjungpinang telah meminta pertanggung jawaban kepada pihak stasiun televisi tersebut, dan akan dievaluasi kembali apakah akan dipergunakan kembali untuk debat kedua dan ketiga nantinya atau akan diganti.

“Nanti kita evaluasi mengenai hal ini dan minta pertanggung jawaban mengapa ini bisa terjadi,” tegasnya.

Zulkifli juga meminta maaf kepada masyarakat Tanjungpinang yang merasa kecewa dengan kualitas siaran langsung pada malam tadi.

“Saya atas nama pribadi meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan pada malam tadi. Kami jadikan hal ini sebagai catatan untuk debat yang akan datang,” tutupnya.

(M. Danu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *