“Pemerintah harus kreatif. Cari masukan lain untuk meningkatkan PAD. Jika SKPD penghasil tidak maksimal melaksanakan fungsinya, ganti dengan SDM yang lain,”
Tanjungpinang, LintasKepri.com – Puluhan jurnalis Tanjungpinang yang tergabung dalam organisasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam, melaksanakan Ngobrol Pagi (Ngopi) Bareng Walikota Tanjungpinang dengan agenda membahas kondisi defisit di Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang, Kamis (11/8) pagi.
Ngopi Bareng yang dilaksanakan di Kedai Kopi Pantai Jalan Teluk Kriting Kota Tanjungpinang ini, AJI Batam turut menghadirkan narasumber dari DPRD Kota Tanjungpinang dan beberapa Kepala SKPD Kota Tanjungpinang.
Sekretaris AJI Batam, Jailani berharap kegiatan ini bisa menjadi gerbang informasi ke masyarakat.
“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini membantu pemerintah dalam membangun Tanjungpinang kedepan,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah menuturkan, kondisi defisit yang terjadi di Tanjungpinang akibat DBH 7 item pajak belum dibayarkan Provinsi Kepri ke Kabupaten/Kota.
“Walaupun sungguh begitu nasib kota ini, tidak menjadi kendala dalam membangun Kota Tanjungpinang yang semakin gemilang kedepan,” katanya.
Lis menjelaskan, pihaknya selalu berusaha memenuhi target RPJMD. Jadi, Pemko setiap tahun berusaha mencapai tahapan-tahapan RPJMD. Ia mengakui memang benar saat ini defisit sekitar Rp100 miliar.
“Namun, dari Rp833 miliar sisa APBD akan diefesiensikan sebaik-baiknya,” katanya.
Sementara itu, DPRD Kota Tanjungpinang yang diwakili Wakil Ketua I Ade Angga menuturkan, jika semua pihak membicarakan defisit, mestinya diketahui dahulu apa yang defisit.
“Sekarang ini defisit terjadi dipenerimaan DBH, dan defisit memang membuat struktur berubah. Tapi tidak itu aja penyebabnya. Saya saja sampai saat ini belum pernah diberitahukan TPAPD, apa saja yang menyebabkan defisit,” tegasnya.
Angga meminta Pemko Tanjungpinang harus lebih kreatif dalam mencari masukan lain untuk meningkatkan PAD Kota Tanjungpinang sehingga tidak terlalu mengharapkan DBH 7 item pajak dari Kepri.
“Pemerintah harus kreatif. Cari masukan lain untuk meningkatkan PAD. Jika SKPD penghasil tidak maksimal melaksanakan fungsinya, ganti dengan SDM yang lain,” ujarnya.
Mendengar hal itu, Lis mengatakan bahwa dirinya pasti akan mengganti SKPD yang kurang maksimal. Namun semua itu perlu dilakukan secara bertahap.
“Pasti kami rombak SKPD untuk menunjang pemerintah ke depan. Bagi saya, defisit tidak akan menghalangi pembangunan Kota Tanjungpinang,” tegas Lis. (Iskandar Syah)