Lintaskepri.com, Tanjungpinang – 25 Februari 2024 menandai 3 tahun kepemimpinan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri).
Dalam kurun waktu singkat ini, mereka telah mengukir banyak prestasi dalam membangun Kepri.
Mengatasi Keterpurukan Ekonomi
Di awal kepemimpinannya, Ansar-Marlin dihadapkan dengan kondisi ekonomi Kepri yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Dengan kerja keras dan strategi yang tepat, mereka berhasil membangkitkan ekonomi Kepri.
Pertumbuhan ekonomi Kepri di tahun 2023 mencapai 5,20 persen, tertinggi di Sumatera dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Pencapaian lain:
- Inflasi ditekan hingga 2,76 persen.
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi 79,08 poin, peringkat 3 nasional.
- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 6,80 persen, penurunan kedua terbesar se-Indonesia.
Persentase penduduk miskin turun menjadi 5,69 persen. - Indeks kebahagiaan Kepri meningkat, peringkat 2 se-Sumatera dan 6 nasional.
Meningkatkan Investasi dan Kunjungan Wisatawan
Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di tahun 2023 mencapai Rp8.856,6 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar USD764,1 juta.
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kepri juga meningkat drastis, dari 3.103 orang di tahun 2021 menjadi 1.338.874 orang di tahun 2023.
Membangun Infrastruktur dan Konektivitas
Pembangunan infrastruktur dan konektivitas menjadi fokus utama Ansar-Marlin.
Rasio konektivitas aspek perhubungan di Kepri pada tahun 2023 mencapai 0,60 poin, meningkat dari 0,56 poin di tahun 2022.
Persentase jalan sebesar 80,78 persen. Rasio elektrifikasi mencapai 97,50 persen.
Program Strategis Unggulan:
- Rumah Singgah di Jakarta dan Batam untuk membantu masyarakat Kepri yang berobat.
- Layanan pemasangan ring jantung di RSUD Raja Ahmad Tabib dan kerjasama dengan RS dr. Sarjito Yogyakarta.
- Pembangunan Rumah Sakit Khusus Jiwa dan Ketergantungan Obat Tanjung Uban.
- Bantuan ambulance laut di Lingga.
- Revitalisasi Kota Tanjungpinang: penataan Kota Lama, Pulau Penyengat, Jalan Bandara Raja Haji Fisabilillah, flyover menuju Pusat Pemerintahan Provinsi, ikon kuliner Akau Potong Lembu, dan Kawasan Gurindam Dua Belas.
- Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana transportasi: jalan, Pelabuhan, bandara, dan integrasi pelantar.
- Program bantuan modal tanpa bunga (0 persen) bagi pelaku UMKM.
- Pembangunan sarana dan prasarana pembelajaran dan bantuan subsidi SPP dan transportasi siswa SMA/SMK/SLB.
- Bantuan rumah-rumah ibadah, RT-RW, Posyandu, bantuan pembiayaan BPJS Ketenagakerjaan bagi nelayan, dan bantuan beasiswa bagi mahasiswa S1 dan D3.
- Program “Kepri Terang”: pengadaan dan penyambungan listrik baru, memperpanjang jam nyala listrik dengan CSR.
- Peningkatan layanan telekomunikasi di wilayah 3T: pembangunan 77 BTS, bantuan V-Sat, dan peluncuran satelit Satria-1.
- Penyerahan sertifikat tanah bagi masyarakat nelayan pesisir, hibah renovasi rumah suku laut, dan penyebaran mubaligh ke daerah hinterland.
Jembatan Batam-Bintan
Progres pembangunan Jembatan Batam-Bintan saat ini dalam proses soil investigation dengan dana APBN senilai Rp65 miliar.
“Progres pembangunan Jembatan Batam-Bintan saat ini juga sudah masuk proses soil investigation dengan dana APBN senilai Rp65 miliar. Mari doakan bersama Jembatan sepanjang 14 ,75 km ini dapat segera terealisasi” ungka Gubernur Ansar Ahmad.(*/Brp)
Editor: Brp