Tanjungpinang, LintasKepri.com – Virus Zika yang sepekan ini mewabah di benua Amerika kini sudah masuk wilayah Indonesia. Untuk itu Penjabat Gubernur Kepri Nuryanto, meminta masyarakat Kepri untuk mewaspadai penularan virus zika. Karena virus ini berkembang melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang selama ini diketahui menyebarkan demam berdarah dan virus Chikungunya.
Seperti diketahui, gejala virus zika ini hampir sama dengan gejala yang ditimbulkan chikungunya yakni flu demam ringan, sakit kepala hingga nyeri sendi. Namun lebih berbahaya karena menurut para ahli virus Zika bisa berdampak pada kecacatan bayi jika virus ini menjangkit ibu hamil.
“Saya minta masyarakat Kepri untuk dapat turut aktif melakukan pencegahan kemungkinan tertularnya virus zika ini dengan menghindari gigitan nyamuk. Serta pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M,” kata Nuryanto, Rabu (3/2).
Selain menguras bak mandi, membasmi sarang nyamuk dan membersihkan lingkungan (3M), Nuryanto juga meminta masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan jentik nyamuk dan meningkatkan daya tahun tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
Penjabat Gubernur juga meminta Dinas terkait untuk menganalisis ada tidaknya kasus tersebut di Kepri serta penanganan penyebaran virus ini. Untuk itu dirinya akan mengeluarkan surat edaran melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepada kabupaten/kota untuk secara serentak dan lebih intens melakukan Pemberantasan Nyamuk, melakukan Fogging, serta pencariaan dan pembunuhan pada jentik-jentik nyamuk.
“Saya akan mengeluarkan surat edaran melalui Dinkes provinsi untuk disebarkan ke setiap kabupaten/kota di Kepri,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, pemprov Kepri akan mengantisipasi masuknya virus zika ini ke Kepri dengan melakukan pengawasan yakni, pengawasan di pintu-pintu gerbang kedatangan/keberangkatan internasional seperti di Pelabuhan dan juga Bandara. Pengawasan juga akan dilakukan pada wisatawan mancanegara dan juga warga Indonesia yang telah bepergian ke luar negeri terutama dari negara yang telah terjangkit.
“Kita perlu antisipasi cegah tangkal, sebab diketahui bahwa virus ini tengah mewabah dan menjadi perhatian dunia. Dalam melakukan pencegahan, Dinkes kepri akan memasang alat pendeteksi virus tersebut, yang akan dipasang dimasing-masing pintu kedatangan baik di pelabuhan dan juga bandara yang melayani perjalanan dari luar negeri,” kata Tjetjep.
Tjetjep mengatakan. provinsi kepri yang merupakan wilayah ketiga terbesar dalam kunjungan wisatawan mancanegera, setelah Bali dan Jakarta. Tentunya perlu diantisipasi sejak dini. Sebab, bila dibiarkan tentunya akan berdampak buruk pada semuanya.
Namun menurut dia, Kepri memiliki orang-orang yang terlatih dalam hal ini. Sebab, sebelumnya telah belajar dimana pada waktu lalu ada penyebaran virus MERS yang menghebohkan tersebut. Dalam hal ini, pemerintah kepri langsung sigap dan menaganatisipasinya.
“Begitu juga dengan virus Zika ini, begitu tersebar beritanya dan sudah mulai mewabah diberbagi negara termasuk di asia, maka kita akan melakukan antisipasi dengan memasang alat pendeteksi dan menempatkan orang yang memang sudah dilatih dalam hal ini,” ujarnya lagi.
Ia juga menerangkan, Virus Zika apabila terjangkit kepada seseorang, maka akan ada masa inkubasinya selama 7 hari, sebelum tanda-tanda dan gejala penyakit itu muncul. Sehingga, bila ada terdeteksi, maka orang yang bersangkutan akan terus dilakukan pemantauan dan juga pengawasan secara intensip.
Sementara itu, dengan adanya antisipasi penyebaran virus ini di setiap pintu masuk internasional, ditambahkan Tjetjep tidak akan mengganggu kegiatan keluar masuk penumpang.
“Kita akan koordinasi dengan pihak bandara dan pelabuhan begitu juga dengan intansi yang berwenang lainnya. Untuk bandara hanya akan dilakukan di Kota Batam di bandara Hang Nadim yang melayani jalur luar negri. Semantara untuk pelabuhan ada di Tanjungpinang dan Batam,” tutupnya.(yan)