Natuna, LintasKepri.com – Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Rodhial Huda, bertekad untuk membangun Kabupaten Natuna agar lebih baik lagi, terutama maju di bidang perekonomiannya.
Hal itu di sampaikan Rodhial Huda, saat mendampingi Bupati Natuna, Wan Siswandi, memimpin rapat koordinasi percepatan pembangunan Natuna ditengah pandemi, bersama para asisten dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna. Bertempat di ruang rapat lantai II Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Kecamatan Bunguran Timur, pada Senin (31/05/2021) siang.
Menurut Rodhial, jika ingin perekonomian bergerak, harus banyak uang yang berputar di daerah tersebut.
“Artinya kalau ingin banyak duit yang berputar, ya harus banyak kegiatan dan banyak orang,” kata Rodhial.
Namun, banyak orang yang di maksud, bukan melalui program transmigrasi. Sebab menurut dia, transmigrasi tidak bisa menjanjikan suatu daerah bisa maju dengan cepat.
Bukan juga mendirikan daerah industri. Pasalnya, daerah industri umumnya orang datang hanya untuk mencari pekerjaan. Bahkan dengan berdirinya indistri, otomatis akan menimbulkan masalah baru mengenai limbah.
“Jadi kalau bisa orang datang kesini itu orang yang bawa duit, belanja disini lalu balek, bukan menetap disini. Jadi mereka kesini hanya untuk ngabisin duit saja, bukan malah mencari duit,” cetus Rodhial.
Konsep yang ia gagas, yaitu ingin menjadikan Natuna sebagai daerah pariwisata. Artinya orang yang datang ke daerah ujung utara NKRI itu, hanya untuk bersenang-senang menikmati panorama alam Natuna. Dengan demikian, sambung dia, perputaran ekonomi akan bergerak. Sehingga masyarakat dan Pemerintah Daerah tidak hanya bergantung pada uang yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) semata.
Untuk mewujudkan Natuna sebagai daerah pariwisata unggulan, kata Rodhial, perlu adanya kesadaran bersama dalam mengelola setiap tempat, yang berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata. Salah satu hal yang wajib dilakukan, yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan di masing-masing wilayah.
“InsyaAllah nanti saya akan keliling ke Desa-desa, untuk kembali menggerakkan budaya gotong-royong. Kita ingin seluruh wilayah di Natuna ini bisa bebas dari sampah, terutama sampah yang di pantai atau laut,” kata Rodhial.
Tokoh maritim Indonesia asal Natuna itu juga mengaku pernah membawa rombongan turis mancanegara ke Natuna, dengan menggunakan kapal pesiar. Namun kata dia, para turis tersebut mengaku cukup kecewa, sebab ternyata laut Natuna banyak dicemari sampah plastik. Sehingga mereka tidak mau datang kedua kalinya ke daerah berjuluk Mutiara Diujung Utara Indonesia tersebut.
“Makanya saya tergerak untuk membersihkan Natuna dari pencemaran lingkungan. Agar turis yang datang ke Natuna itu bisa merasa nyaman dan betah, bahkan mau datang lagi kesini,” ungkapnya.
Pria berusia 53 tahun asal Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat itu juga ingin menjadikan Masjid Agung Natuna sebagai Islamic Centre. Islamic Centre merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam mengedukasi dan membina masyarakat mengenai ilmu agama Islam, yang fungsinya memfasilitasi kebutuhan masyarakat muslim dalam beribadah, belajar, berdagang, serta bermusyawarah.
“Kita ingin di Masjid Agung itu selalu ada kegiatan keagamaan. Agar nanti bisa menjadi salah satu tujuan wisata religius. Kalau dibiarkan nganggur seperti saat ini, ada yang bocor lah, tak terawat lah, karena apa, tak pernah ada kegiatan disitu,” sebut Rodhial.
Untuk mewujudkan mimpinya, Rodhial berniat akan mengundang sejumlah Duta Besar (Dubes) dan Investor dari berbagai negara, agar dapat berinvestasi di Kabupaten Natuna.
“Kalau hanya festival layang-layang, festival gasing dan lain sebagainya itu, sudah banyak ditempat lain. Kita ingin yang berbeda, yang khasnya Natuna, sehingga dapat menarik minat orang untuk datang ke Natuna,” katanya.
Rencana Rodhial tersebut juga sudah mendapat restu dan dukungan penuh dari Bupati Natuna, Wan Siswandi. (Erwin)