Pasar Relokasi 3,3 Miliar Diberi Nama Puan Ramah, Usai Diresmikan Masih Menyisakan Keluhan

Avatar
Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, meresmikan Pasar relokasi (pasar sementara) yang bersumber dari dana APBD Kota Tanjungpinang dengan nilai Rp3.309.999.900 yang diberi nama Puan Ramah, di Jalan Kijang Lama, Jumat (23/9).
Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, meresmikan Pasar relokasi (pasar sementara) yang bersumber dari dana APBD Kota Tanjungpinang dengan nilai Rp3.309.999.900 yang diberi nama Puan Ramah, di Jalan Kijang Lama, Jumat (23/9).

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, meresmikan Pasar relokasi (pasar sementara) yang bersumber dari dana APBD Kota Tanjungpinang dengan nilai Rp3.309.999.900 yang diberi nama Puan Ramah, Jumat (23/9).

“Alhamdulilah, hari ini Jumat berkah, pasar relokasi Puan Ramah resmi dibuka,” ujar Rahma diwawancara usai meninjau lapak para pedagang yang terlihat mulai terisi.

Wali kota menjelaskan, nama Puan Ramah diambil dari sejarah proses pemindahan para pedagang yang dilakukan tidak mudah, butuh keramahan.

Menurut Rahma, berkat kerja sama semua pihak dan melalui pendekatan yang ramah, pedagang dan masyarakat akhirnya mau direlokasi ke pasar sementara ini.

“Tempat ini sementara. Semoga menjadi tempat yang berkah. Kami menjemput masyarakat untuk berbelanja di sini,” tuturnya.

Dengan diresmikannya Pasar Relokasi Puan Ramah di Jalan Kijang Lama, seputaran Kantor Disdukcapil Tanjungpinang, sekitar 800 pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Baru I dan II pindah. Mereka sebelumnya diberi tenggang waktu pindah hingga Kamis (22/9).

“Di beberapa daerah sering terjadi riak-riak saat relokasi pasar. Tapi, dengan pendekatan yang ramah yang kita lakukan, di Tanjungpinang tidak ada meski ada sedikit perbedaan-perbedaan,” tutur Rahma.

Dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat relokasi mengingat pasar itu merupakan aset Pemerintah Kota Tanjungpinang berada di wilayah yang penduduknya terpadat dari 4 kecamatan di Tanjungpinang.

“Lokasi ini dipilih karena menjadi wilayah terpadat di 4 kecamatan yang ada di Tanjungpinang,” jelas Rahma.

Wali kota berharap pasar tersebut akan ramai dikunjungi pembeli dan para pedagang dapat merawat serta menjaga fasilitas yang mereka tempati meski bersifat sementara.

Inilah Pasar Relokasi Puan Ramah di Jalan Kijang Lama.

“Ini merupakan kebanggaan kita bersama. Setelah 32 tahun, akhirnya Pasar Baru I dan II dapat direvitalisasi oleh Kementerian PUPR,” terang Rahma.

Dia juga mengajak seluruh ASN Pemko Tanjungpinang untuk berbelanja di Pasar Relokasi Puan Ramah.

“Saya mengajak seluruh ASN Pemko Tanjungpinang pada Sabtu dan Minggu untuk berbelanja di pasar ini walau hanya belanja daun sup saja,” ucapnya.

Meski sudah diresmikan, sejumlah pedagang masih menyampaikan keluhan ke Wali Kota Tanjungpinang. Pedagang meminta dibuatkan blower di lokasi pasar agar tidak panas. Selain itu, pedagang juga khawatir sepi pembeli.

“Iya, masih ada pedagang menyampaikan keluhan. Itu hal biasa. Keluhan itu merupakan informasi yang disampaikan mereka,” kata Ketua Pedagang Pasar Baru Tanjungpinang, Syahroni.

Di sisi lain, Pasar Baru I dan II Tanjungpinang sudah mulai dilakukan pembongkaran oleh Pemko Tanjungpinang. Kementerian PUPR menargetkan revitalisasi pasar akan selesai pada Desember 2023.

“Kita targetkan selesai bulan Desember 2023,” kata Perwakilan Kementerian PUPR, Fasri Fahmi yang hadir saat peresmian Pasar Relokasi Puan Ramah.

Pantauan LintasKepri, tidak terlihat satu pun anggota DPRD Tanjungpinang hadir saat peresmian Pasar Relokasi Puan Ramah. Padahal, sebelumnya dari Komisi II dan III sempat melakukan sidak ke pasar itu sebelum diresmikan.

Dihubungi media ini, anggota Komisi II DPRD Tanjungpinang, Momon Faulanda Adinata, mengungkapkan, sampai saat ini belum ada undangan resmi untuk menghadiri peresmian pasar itu.

“Sampai saat ini saya belum lihat undangannya. Gak taulah kalau undangan itu ada di staf,” katanya.

(dar)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini