KSP Bahas Strategi Pengembangan Transportasi Laut dan Galangan Kapal di Batam

KSP Bahas Strategi Pengembangan Transportasi Laut dan Galangan Kapal di Batam. Foto: Pemprov Kepri.

Lintaskepri.com, Batam – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) RI, AM Putranto, memimpin langsung Rapat Koordinasi Program Prioritas Pengembangan Transportasi Laut dan Galangan Kapal di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Rapat berlangsung di Gedung Balairung BP Batam, Rabu (12/3/2025), dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan terkait.

Rapat ini dihadiri Deputi IV KSP Kasuri beserta jajaran tenaga ahli, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, serta Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam Amsakar Ahmad.

Hadir pula perwakilan Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta sejumlah petinggi industri, termasuk Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Persero dan Ketua IPERINDO Kepri.

Kapolda Kepri Brigjen Pol Asep Safrudin dan Danrem 033/WP Brigjen TNI Bambang Herquanto juga turut serta dalam pembahasan strategis ini.

Dalam pemaparannya, AM Putranto menegaskan bahwa KSP bertugas mendukung Presiden dan Wakil Presiden dalam mengendalikan program prioritas nasional.

Salah satu fokusnya adalah pengembangan industri transportasi laut dan galangan kapal di Batam.

“Program pengembangan Pelabuhan Logistik Internasional Batu Ampar harus menjadi prioritas. Dengan potensi strategis jalur pelayaran internasional di Selat Malaka, kita harus berupaya meningkatkan kapasitas dan daya saing pelabuhan ini,” tegas Putranto.

Ia membandingkan kapasitas terminal peti kemas di kawasan regional. Saat ini, Singapura mampu menangani 40 juta TEUs per tahun, Malaysia 10 juta TEUs per tahun, sementara Batam baru mencapai 670 ribu TEUs per tahun. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan efisiensi menjadi keharusan.

Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar tahap pertama periode 2023-2025 melibatkan investasi Rp1,1 triliun.

Pada tahap kedua (2025-2028), investasi akan meningkat menjadi Rp2,7 triliun. Dengan langkah ini, Batam diharapkan dapat menjadi International Transhipment Hub dengan berbagai layanan utama, seperti jasa penanganan dan penumpukan peti kemas, jasa pandu dan tunda kapal, hingga ship-to-ship (STS) dan floating storage unit (FSU).

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyoroti posisi strategis Kepri yang berada di jalur perdagangan utama dunia dan berbatasan langsung dengan Singapura serta Malaysia.

Selain transportasi laut, Pemprov Kepri juga tengah menyiapkan terobosan di sektor transportasi udara.

“Pada 2026, kami akan mengembangkan industri kedirgantaraan melalui kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia. Tujuannya adalah menyediakan pesawat berbadan kecil jenis Fokker untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kepri yang berbasis kepulauan,” jelas Ansar Ahmad.

Ia juga menyampaikan berbagai proyek strategis yang tengah berjalan di Kepri, termasuk pengembangan Rempang Eco-City, pembangunan Jembatan Batam-Bintan, serta penguatan sektor perikanan, pariwisata, dan energi.

Kepala BP Batam, Amsakar Ahmad, menegaskan bahwa Batam terus berkembang sebagai pusat industri, pariwisata, perdagangan, dan alih kapal.

Ia mencatat, pada 2024, pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 6,69 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dengan berbagai proyek strategis yang berjalan, kami optimistis pertumbuhan ekonomi Batam akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang,” ujar Amsakar Ahmad.(*)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini