Lintaskepri.com, Bintan – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Bintan melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Barek Motor, Kijang, Kecamatan Bintan Timur, pada Jumat (3/1/2025).
Langkah ini bertujuan memastikan stabilitas harga, khususnya pada komoditas ayam potong, pasca-perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Bintan, Setia Kurniawan, mengungkapkan bahwa harga ayam potong di pasar masih normal, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Badan Pangan Nasional, yaitu Rp40.000 per kilogram.
“Harga ayam potong di pasaran tetap stabil di Rp40.000 per kilogram,” ujar Setia Kurniawan.
Kurniawan juga menambahkan bahwa berdasarkan data dari peternak dan perusahaan, Bintan memiliki stok ayam potong sebanyak 480.357 kilogram.
Stok ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan, dengan asumsi konsumsi bulanan penduduk Bintan dan Tanjungpinang mencapai 258.172 kilogram.
“Kami mencatat ada stok ayam ukuran di atas 1,7 kg sebanyak 66.414 ekor, ukuran 1,5–1,7 kg sebanyak 101.856 ekor, dan ukuran 1,2 kg sebanyak 178.892 ekor,” jelasnya.
Selain ayam potong, Satgas Pangan juga memantau harga komoditas lain. Harga cabai merah dan cabai rawit mengalami kenaikan signifikan pasca-Nataru.
Sebelum Nataru, harga cabai merah rata-rata Rp50.000 per kilogram, namun kini melonjak menjadi Rp75.000 per kilogram.
“Kenaikan harga ini disebabkan oleh liburnya para pemasok cabai yang merayakan Natal dan Tahun Baru. Kami mengimbau agar para pemasok segera kembali beraktivitas agar harga cabai dapat kembali normal,” tambahnya.(Ink)
Editor: Brm