Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon, didampingi Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura, secara resmi membuka Kepulauan Riau Ramadan Fair (Kurma) 2025 di Tugu Sirih, Pelataran Taman Gurindam 12, Tanjungpinang, Senin (10/3/2025) petang.
Acara ini dipimpin oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri sebagai sektor utama pelaksana.
Pembukaan Kurma 2025 ditandai dengan pemukulan beduk oleh Fadli Zon, yang menandakan dimulainya rangkaian acara selama tujuh hari, dari 10 hingga 16 Maret 2025.
Kurma 2025 menghadirkan berbagai kegiatan, termasuk UMKM Expo dan Bazaar, perlombaan umum, forum syariah, serta corner layanan.
Acara ini juga disejalankan dengan buka puasa bersama dan peluncuran QRIS 1000 Masjid, sebagai langkah konkret dalam mengakselerasi digitalisasi keuangan berbasis budaya Islam.
Menteri Fadli Zon menegaskan bahwa Kepri merupakan melting pot yang mencerminkan harmoni antarbudaya dan agama.
“Hari ini kita melihat bagaimana Ramadan tidak hanya dirayakan sebagai tradisi keagamaan, tetapi juga sebagai ekosistem ekonomi berbasis budaya. Kurma 2025 menghubungkan pelaku UMKM, digitalisasi keuangan, dan literasi keislaman, sehingga memberi manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa kebudayaan adalah warisan bangsa yang harus dilestarikan, sebagaimana tertuang dalam Pasal 32 UUD 1945 Ayat 1.
Menteri Kebudayaan turut mengapresiasi Pemprov Kepri, yang terus berkomitmen dalam menjaga budaya, termasuk melalui penganugerahan penghargaan kebudayaan kepada Gubernur Kepri Ansar Ahmad pada Desember lalu.
Selain membahas pelestarian budaya dan ekonomi berbasis syariah, Fadli Zon juga menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Monumen Bahasa dan Museum Bahasa Indonesia di Pulau Penyengat.
“Saya akan membicarakan ini dengan pemerintah pusat dan Presiden. Bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa berakar dari Kepulauan Riau. Monumen ini akan menjadi penanda bahwa Pulau Penyengat adalah pusat sejarah bahasa Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Ansar Ahmad menegaskan bahwa Pemprov Kepri berkomitmen mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat harmoni sosial, budaya, dan toleransi antarumat beragama.
“Ini sejalan dengan visi RPJMD Kepri, yakni melestarikan budaya Melayu dan ekologi guna mendukung pembangunan berkelanjutan,” ujar Gubernur Ansar.
Ia juga menyoroti langkah nyata Pemprov Kepri dalam meningkatkan perekonomian daerah, melalui koordinasi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan.
“Kepri siap menjadi garda terdepan dalam pembangunan nasional dan menjadikan wilayah ini sebagai pusat kemajuan di mata negara-negara tetangga,” pungkasnya.(*)