Natuna  

Ekspor Ikan dari Natuna Menurun Dimasa Pandemi, Bupati : Kita Terus Berusaha Mendorong

Avatar
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, bersama sejumlah FKPD, DPRD dan Pengusaha Ikan
Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, bersama sejumlah FKPD, DPRD dan Pengusaha Ikan Natuna, Nato, saat melepas ekspor ikan napoleon ke Hongkong.

Natuna, LintasKepri.com – Pandemi Corona Virus Disaese 2019 (Covid-19), menyebabkan sejumlah sektor usaha industri mengalami penurunan. Salah satunya berdampak pada industri perikanan.

Natuna, salah satu Kabupaten yang berada di ujung utara NKRI, merupakan daerah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat menjanjikan. Masa pandemi Covid-19, adalah masa di mana sektor perikanan menjadi salah satu jenis usaha yang ikut terpuruk di wilayah tersebut.

Sebab, saat ini usaha ekspor ikan yang menjadi salah satu tumpuan perekonomian bagi masyarakat setempat, khusunya nelayan dan pembudidaya, mengalami penurunan. Hal itu disampaikan oleh Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal.

Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, saat ditemui di lapangan tembak Makodim 0318/Natuna.

“Iya benar, di masa pandemi ini ekspor ikan kita menurun,” kata Hamid Rizal, saat di temui di Makodim 0318/Natuna, beberapa waktu lalu.

Namun, pihaknya telah berusaha menerbitkan izin ekspor langsung dari Kabupaten Natuna. Hal ini sebagai upaya Pemerintah untuk menggairahkan sektor perikanan di daerah tersebut.

“Kita akan terus berusaha untuk mendorong, agar usaha perikanan kita tetap bisa bertahan dengan baik, meski di tentah terpaan pandemi Covid-19,” ucapnya.

Kata orang nomor satu di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah tersebut, ikan dari Kabupaten Natuna biasanya di ekspor ke beberapa negara di Asia, seperti Tiongkok, Hongkong dan Jepang.

Ikan cakalang dan tuna, adalah salah satu jenis ikan dari laut Natuna yang biasa di ekspor.

Hal senada juga di sampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Zakimin. Kata dia, sebelum pandemi, aktivitas ekspor ikan biasanya di lakukan 2 kali dalam satu bulan.

“Biasanya (ekspror) di lakukan dua minggu sekali, sekarang satu bulan hanya sekali. Artinya ada penurunan jumlah ekspor,” kata Zakimin, kepada media ini, Jum’at (16/04/2021) siang.

Meski demikian, ia mengaku bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna akan terus berusaha mendorong agar usaha ekspor ikan dapat kembali di tingkatkan. Sehingga nantinya nelayan dan pengusaha di daerah berjuluk Mutiara Diujung Utara Indonesia itu, tidak mengalami kelesuan ekonomi.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Zakimin, saat di temui di ruang kerjanya.

Di katakan Zakimin, jenis ikan yang biasa di ekspor ke luar negeri, yaitu jenis ikan tertentu seperti napoleon, kerapu, tuna, cakalang, gurita, kerisi dan jenis ikan karang lainnya yang bernilai ekonomi tinggi.

“Di masa pandemi ini, ekspor ikan di lakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Para petugas yang terlibat harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri, red) dan harus mengikuti rapi test,” terang Zakimin.

Dalam setahun, laut Natuna mampu menghasilkan tangkapan ikan hingga 124 ton. Namun jika di kelola dengan lebih maksimal serta di dukung alat tangkap yang modern, tentu dapat meningkatkan hasil tangkapan yang lebih menjanjikan. (Erwin)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini