Tanjungpinang, LintasKepri.com – Warga Desa Penuba Kecamatan Selayar, Kabupaten Lingga, Supandi (33) merasa kecewa terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lingga dikarenakan pihak rumah sakit telah mengetahui anak kedua yang dikandung oleh istrinya bernama Remi (31) meninggal dunia didalam rahim tanpa sepengetahuan dirinya hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Tanjungpinang.
“Saya sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Kabupeten Lingga yang telah merujuk istri saya ke RSUD Tanjungpinang. Padahal pihak rumah sakit tersebut telah mengetahui anak kedua yang dikandung istri saya telah meninggal didalam perut dan mengapa harus dirujuk,” keluh Supandi kepada LintasKepri.com di ruangan Cempaka RSUD Tanjungpinang, Senin (26/10).
Ia mengakui memang ada sedikit kendala terhadap masalah pembayaran. Karena Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) terlambat bayar selama dua bulan dikarenakan Bidan yang memeriksa istrinya memperkirakan anak yang dikandung lahir pada bulan Desember 2015. “Jadi uang untuk membayar BPJS itu terpakai dengan saya untuk ongkos dan makan minum selama di RSUD Tanjungpinang,” terang Supandi.
Dia menjelaskan pelayanan rumah sakit di Tanjungpinang tidak mengecewakan. Berbeda dengan di Kabupaten Lingga karena pelayanan disini (RSUD Tanjungpinang) cukup baik.
“Dari pukul 12.00 WIB tadi kami masuk hingga saat ini selalu dikontrol oleh perawat. Yang membuat saya kecewa dan kesal di RSUD Kabupaten Lingga adalah anak yang dikandung istri saya memang sudah meninggal tetapi mengapa harus disembunyikan dengan tidak memberitahu kepada saya,” ungkap Supandi.
Selain itu Ia merasa lega dikarenakan dokter RSUD Tanjungpinang akan melakukan operasi terhadap istrinya.”Besok mungkin istri saya akan menjalani operasi,” tutupnya.
Terkait hal di atas, hingga berita ini diunggah, pihak RSUD Kabupaten Lingga belum berhasil dikonfirmasi media ini. (Aliasar)