Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Yayasan Polau Tojoh Indonesia menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membangun Generasi Beradab di Era Modern: Tantangan Moralitas dan Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau”, Senin malam (20/10/2025) di Kedai Kopi Toyyib, Tanjungpinang.
Yayasan yang berdiri sejak 2024 ini berpusat di Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas. Dengan visi “Masyarakat Pulau Tujuh yang berkemajuan dan berkeadaban”, Polau Tojoh Indonesia berkomitmen untuk mendorong pemberdayaan masyarakat melalui konsolidasi ide, sumber daya manusia, dan sumber daya alam menuju pembangunan berkelanjutan.
FGD tersebut menghadirkan lima narasumber, yaitu Dr. Maryamah, M.Pd.I, dan Dr. M. Yusuf, HM, M.Ed (praktisi pendidikan), Marsudi, S.Sos, M.Si (akademisi), Sumiati, S.Ag, M.Pd (Kepala SDN 005 Candi, Anambas), serta Safaruddin, M.Pd (pengurus PGRI Kepri).
Diskusi berjalan interaktif dengan peserta yang datang dari berbagai latar belakang, seperti kepala sekolah, mahasiswa, aktivis, dan pemerhati pendidikan di Kepulauan Riau.
Ketua Yayasan Polau Tojoh Indonesia, Abu Hanifah, S.Ag., M.M, mengatakan, kegiatan ini menjadi ruang untuk berbagi pandangan dan mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan moralitas dan pendidikan di era modern.
“Pendidikan harus selaras dengan budaya Melayu dan kearifan lokal. Kualitas tenaga pendidik, terutama kepala sekolah, perlu terus ditingkatkan agar siap menghadapi perubahan zaman. Literasi digital juga penting agar generasi muda tidak terseret dampak negatif modernisasi,” ujar Abu Hanifah.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam kegiatan tersebut.
Hasil FGD diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi bagi pemangku kebijakan di Provinsi Kepri dalam memperkuat nilai-nilai moral dan pendidikan berkarakter di kalangan generasi muda.(Hnr)