Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Komando Distrik Militer 0315/Tanjungpinang melaksanakan program mitigasi bencana tahun 2025 sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan memperkuat sistem tanggap darurat di wilayah rawan bencana, Kamis (10/7/2025).
Kegiatan ini di Laksanakan di Makodim 0315/Tanjungpinang dengan melibatkan personel TNI, unsur pemerintah daerah, BPBD, serta komponen masyarakat sipil. Program difokuskan pada wilayah yang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana alam, seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kebakaran Fasilitas Umum serta abrasi pantai dan lainnya.
Pada saat itu, Dandim 0315/Tanjungpinang Letkol Inf Abdul Hamid, S.I.P melalui Pasiter Mayor Inf Sangkot menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari perintah Komando Atas dalam menjaga ketahanan wilayah melalui pendekatan pencegahan bencana.
“Mitigasi adalah langkah awal untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan aset ketika bencana datang. Oleh karena itu, kami menyasar edukasi lapangan, simulasi evakuasi, serta pemetaan potensi rawan bencana bersama masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penanaman pohon penahan abrasi di wilayah pesisir, pengerukan saluran air untuk mencegah banjir, pemasangan rambu evakuasi, hingga pelatihan tanggap darurat untuk para Babinsa dan relawan desa.
“Program ini mendapat apresiasi dari masyarakat dan pemerintah daerah yang mana kegiatan ini dilakukan Sinergi antara TNI dan instansi terkait seperti BPBD, Basarnas dan Damkar. Sehingga pelaksanaan mitigasi jauh lebih terkoordinasi dan berdampak nyata di lapangan,” Tambahnya.
Pasiter melanjutkan Bahwa Kodim 0315/Tanjungpinang juga telah menargetkan program mitigasi ini berlangsung sepanjang tahun 2025 secara bertahap, disesuaikan dengan kalender cuaca dan kondisi wilayah.
Selain itu, Pasiter juga menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh kegiatan pemulihan dan respons cepat apabila bencana terjadi.
Terpantau dilokasi, selain pemberian materi melalui paparan juga dilakukan kegiatan praktek berupa upaya pemadaman api yang melibatkan Pihak BPBD dan Damkar. (*)
