Tradisi Unik Warga Tionghoa Tanjungpinang Jelang Imlek

Muhammad Faiz
Tradisi Unik Warga Tionghoa Tanjungpinang Jelang Imlek
Pengunjung saat membeli pernak pernik Imlek di salah satu toko kawasan Jalan Merdeka, Tanjungpinang. Foto: Lintaskepri/Mfz

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Warga Etnis Tionghoa di Tanjungpinang mempunyai tradisi unik menjelang perayaan Imlek pada tanggal 29 Januari 2025 mendatang.

Tradisi ini dinamakan berbagi kebahagiaan kepada sanak saudara, kerabat, tamu hingga tetangga dekat. Tradisi ini dilakukan untuk mendoakan kebahagian, kemakmuran dan umur yang panjang.

Bahkan, orang yang menerima bingkisan Imlek dari si pengirim pun tak mengetahui identitas dari si pengirim oleh oleh tersebut.

Uniknya, berbagi kebahagiaan ini bukanlah seperti pembagian angpau atau uang pada umumnya. Melainkan berbentuk makan-makanan seperti buah buahan, kue tradisional hingga pernak pernik imlek lainnya.

Tradisi ini mempunyai makna tersendiri, seperti berbagi kue keranjang dan dumpling yang dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Kemudian kue mangkok berbentuk bunga yang sedang mekar melambangkan rezeki yang sedang berkembang.

Tak hanya itu, buah buahan khas imlek juga mempunyai arti makna yang dalam seperti buah jeruk yang diberikan kepada orang orang terkasih sebagai rasa cinta karena rasanya yang manis dan kebijaksanaan dalam warna pada kulit dan dagingnya.

Salah seorang warga Tionghoa yang tinggal di Jalan Merdeka, Haili, mengatakan tradisi tersebut sudah ada sejak ratusan tahun dan ribuan tahun lalu.

Menurutnya, para leluhur merekalah yang membawa tradisi tersebut hingga ke anak cucu.

“Kami sering berbagi, sudah dari dulu dulu seperti ini, bahkan sesama warga non Tionghoa juga begitu,” ungkapnya.

Sebagai seorang pedagang buah buahan, ia juga mengalami kelimpahan berkah menjelang Imlek. Pasalnya telah banyak pemesanan jeruk mandarin dari pelanggannya dengan berbagai ukuran yang bervariatif.

“Kami jual jeruk mandarin ukuran double L Rp.270 ribu, ada juga yang satu kardus isinya 8 kilogram kita jual Rp 240 ribu,” ujarnya.

Penjual pernak pernik imlek di toko Rapi Jaya, bernama Sindi juga mengungkapkan hal yang sama.

Dia mengatakan di tahun imlek yang bertemakan ular ini juga merupakan tahun yang berkah bagi tokonya, sebab segala jenis dekorasi seperti lampion, bunga rangkai diborong pembeli.

“Kebanyakan angpau sama tempelan orang banyak beli, karena yang kecil kecil gitu banyak di kasi ke kerabat atau teman dekat” ucap Sindi. (Mfz)

Editor: Ism

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini