Tanjungpinang Siapkan Taman Lansia dan Anak di Pamedan Ahmad Yani

Lintaskepricom
Tanjungpinang Siapkan Taman Lansia dan Anak di Pamedan Ahmad Yani. Foto: Pemko Tanjungpinang.

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Pemerintah Kota Tanjungpinang berencana menata ulang Lapangan Pamedan Ahmad Yani menjadi Taman Lansia dan Anak, ruang publik yang ramah bagi dua generasi.

Langkah ini bagian dari visi “Bima Sakti” yang diusung Wali Kota Lis Darmansyah dan Wakil Wali Kota Raja Ariza untuk menciptakan kota inklusif dan mendukung komunitas sosial.

Dalam dialog di Studio RRI Tanjungpinang pada Selasa (4/11/2025), Wali Kota Lis menyampaikan bahwa taman ini dirancang bukan sekadar ruang terbuka hijau, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial dan kreativitas, terutama bagi anak-anak dan lansia.

“Kami ingin taman ini menjadi tempat anak bermain sekaligus ruang bagi orang tua dan lansia untuk berkegiatan, bersilaturahmi, dan tetap produktif,” ujar Lis.

Berdasarkan data, dari sekitar 237.430 penduduk Tanjungpinang, 11,16 persen atau sekitar 26.780 jiwa adalah lansia, dan 24,18 persen atau sekitar 58.000 jiwa adalah anak-anak. Lebih dari sepertiga warga membutuhkan ruang aktivitas yang aman dan ramah.

Taman seluas 1,3 hektare ini akan dilengkapi dengan lintasan jogging berbahan karet sintetis, lapangan mini soccer, arena bermain anak, Rumah Kreatif Lansia, gazebo, musholla, dan plaza publik.

Tata letak dibuat inklusif, termasuk jalur pedestrian ramah kursi roda, area teduh, dan zona bermain anak yang aman.

Rumah Kreatif Lansia menjadi ciri khas taman ini, tempat lansia bisa melakukan kegiatan produktif seperti menyulam, membuat kerajinan tangan, hingga pelatihan seni dan agama.

Di sisi lain, anak-anak bisa menikmati berbagai wahana bermain seperti ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, dan dinding panjat mini dengan alas karet.

Lis menambahkan, filosofi taman ini berangkat dari hubungan alami antara lansia dan anak-anak.

“Lansia sering mengurus cucu. Di taman ini, dua generasi bisa beraktivitas bersama, anak-anak bermain, kakek-nenek bersilaturahmi atau berkegiatan kreatif,” jelasnya.

Pembangunan taman diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp10 miliar dan ditargetkan masuk APBD Murni 2026, dengan kemungkinan dukungan dari APBN dan program CSR untuk melengkapi fasilitas.

Selain Pamedan, Pemko Tanjungpinang juga tengah menyiapkan lahan di wilayah Tanjungpinang Timur sebagai ruang publik berskala besar untuk olahraga, UMKM, dan kegiatan sosial.

Diperlukan lahan sekitar 10–20 hektare agar kota memiliki fasilitas publik yang memadai untuk jangka panjang.

Dosen Sosiologi STISIPOL Raja Haji, Desmayeti, menilai konsep taman dua generasi ini penting untuk memperkuat interaksi sosial dan mengurangi risiko kesepian pada lansia.

“Sekali jalan, dua generasi terlayani. Ini efisien dan mempererat hubungan keluarga,” katanya.

Warga Tanjungpinang juga memberikan dukungan terhadap rencana revitalisasi ini. Erna berharap masyarakat ikut menjaga kebersihan dan fasilitas agar taman bisa dinikmati jangka panjang.

Sementara Nasrun menambahkan bahwa pembangunan taman ini menjadi langkah positif bagi kota.

“Semoga pembangunan taman lansia dan anak-anak berjalan lancar. Mari kita jadikan fasilitas publik ini milik bersama yang dirawat bersama-sama,” ujarnya.(*)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini