Tanjungpinang, LintasKepri.com – Musyawarah Cabang (Muscab) ke-2 yang dilaksanakan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kota Tanjungpinang di Hotel Bintan Plaza (BP) Tanjungpinang, Sabtu (20/2) lalu dinilai sudah melanggar perintah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura alias ‘ilegal’.
Hal tersebut disampaikan Lies Sugeng mewakili Pengurus Pusat Perempuan Partai Hanura yang merupakan Organisasi Sayap (Orsap) di DPP Hanura di Jakarta, Senin (22/2).
“Yang tidak sah itu adalah pelaksanaannya. Itu sudah melanggar andisipliner, melanggar perintah, sudah pembangkangan. Karena adanya perintah harus ditunda. Berarti SK (Surat Keputusan) tanggal 1 Februari lalu sudah tidak berlaku, lantaran ada perintah terbaru, kan gitu. Tapi, opini yang giring mereka (DPC Hanura Kota Tanjungpinang) tetap melaksanakan itu. Ini sudah jelas melanggar etika perintah, pembangkangan dan andisipliner. Ditambah dari DPD (Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Kepri) hanya dihadiri dan diwakilkan pak Arman (Sekretaris DPD Hanura Kepri),” kata Lies melalui sambungan telpon.
Lies yang mengaku sebagai Ketua Bidang Infokom di DPP Hanura ini menceritakan, bahwa dari awal pihaknya (mewakili Orsap pengurus pusat perempuan Hanura,red) sudah memberikan rekomendasi kepada Elvia Seprita (kader Hanura di DPC Hanura Kota Tanjungpinang) untuk mengikuti Muscab di DPC Hanura Kota Tanjungpinang sebagai calon Ketua DPC Hanura Kota Tanjungpinang. Termasuk kader partai di tingkap DPC yang lain juga memiliki hak yang sama.
“Tentu melalui proses dan prosedur ketentuan aturan partai. Nah, pada saat barangkali sudah ada surat yang mereka (Rona Andaka) klaim sebagai rekomendasi pada tanggal 28 Januari itu, kami juga dalam proses untuk memberikan dukungan ke ibu Elvia dan disampaikan kepada Ketua OKK di DPP Hanura bernama pak Wisnu,” katanya.
Kemudian, secara resmi Lies nyatakan juga kepada Ketua Umum (Ketum) Hanura Wiranto pada tanggal 15 Februari.
“Ini memperhatikan UUD tahun 2011 tentang perubahan UUD nomor 2 tahun 2008 Parpol tentang keterwakilan perempuan di Parpol, kami dari Orsap perempuan berikan rekomendasi kepada ibu Elvia Seprita ditunjuk dari teman-teman pengurus perempuan pusat untuk mendampingi dan mengawal ibu Elvia. Ini sudah kami sampaikan ke pak wisnu selaku ketua OKK organisasi tentang kepengurusan di DPP pusat,” ungkap Lies.
Kemudian, masih Lies, Ketua OKK DPP Hanura menyampaikan informasi tersebut kepada Ketua DPD Hanura Provisi Kepri, Bakti Lubis.
“Pada saat itu, pak Wisnu dihadapan kami sudah menyampaikan kepada Bakti Lubis dan akan dipertemukan. Namun, tanggal pastinya saya lupa. Intinya mereka diundang ke Jakarta. Mungkin disitu kita bisa konfrontir permasalahannya bagaimana terkait pelaksanaan Muscab di Tanjungpinang. Nah, konsisten dengan pernyataan dan komitmen dengan janji itu, kita tetap ada. Namun, pak Lubis tidak hadir,” sambung Lies.
Informasi yang Lies peroleh, ketidakhadiran Bakti Lubis selaku Ketua DPD Hanura Kepri dikarenakan adanya agenda partai di wilayah kerjanya. Sehingga ditunggu konfirmasi jadwal selanjutnya. Namun, sampai hari yang ditentukan, Bakti Lubis tidak hadir.
“Akhirnya ditelponlah sama pak Wisnu, bahwa perintah DPP Hanura diminta Bakti Lubis untuk menunda Muscab DPC Kota Tanjungpinang pada tanggal 20 Februari sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Itu perintah pak Wisnu sebagai Ketua OKK di DPP Hanura,” jelas Lies.
Pada saat itu, Lies membeberkan, Bakti Lubis tidak membantah plus menolak, apalagi meminta Ketua OKK untuk membuat surat rekomendasi.
“Hanya bilang siap-siap menjalankan. Karena, pak Wisnu ini urusannya seluruh indonesia. jadi itu wajar saja DPC dan DPD lainnya, kalau sudah diperintah walaupun secara lisan sudah wajib diikuti. Perintah ini seharusnya diikuti mereka. Tapi, DPD Hanura Kepri tetap gak hadir menemui DPP. Tidak ada etikat baik disitu, terlihat sekali,” kata Lies.
yang menjadi persoalan, Lis mengatakan, mereka tetap memaksakan untuk melaksanakan Muscab.
“Sehingga pada tanggal 19 Februari yang lalu, saya mengirim email mewakili pengurus pusat perempuan Hanura ke emailnya DPC menyampaikan rekomendasi kami kepada pak Ketum hanura terkait dukungan kami ke Elvia Seprita. Kenapa ditunda, karena ada tambahan informasi baru yang perlu disikapi oleh Ketum Hanura maupun DPP. Kami tetap mengirimkan email ke DPD Hanura Kepri tentang kopian rekomendasi kami ke pak Ketua Umum,” kata dia lagi.
Lucunya, Lies mengutarakan, yang hadir pada Muscab DPC Tanjungpinang hanya dihadiri Arman selaku Sekretaris DPD Hanura Kepri.
“Kalau dia pasti perintah Ketua DPD Kepri. Tetap melanjutkan Muscab itu keliru, karena pak Wisnu sebagai Ketua OKK minta ditunda. Sehingga dia (Ketua DPD Hanura Kepri Bakti Lubis) buang badan dan serahkan ke Arman. Yang sangat mengecewakan dan menyakitkan kami, didepan kader kami di Tanjungpinang, Arman sudah merendahkan DPP Hanura melalui kalimat, tidak ada bukti secara tertulis adanya perintah penundaan. Seolah-olah kami DPP bodoh semua, padahal itu rekayasa dia,” tegas Lies.
Sementara, di tubuh Hanura sendiri, tidak ada namanya dinasti.
“Ini Parpol bukan kerajaan bukan perusahaan, itu tanggapan saya ya. Kalau saya tak akan menangapi siapapun dia (calon Ketua DPC) tapi proses pelaksanan Muscab itu jelas melanggar etika dan tidak sah dan ini belum final,” yakin Lies.
Lies berjanji permasalahan tersebut akan segera disampaikan kepada Ketum Hanura Wiranto secara lengkap, baik kronologis, segala macam serta semua persoalan di Tanjungpinang, sampai terjadi seperti demikian.
“Sekarang mereka (Ketum Hanura) sedang berada di Papua sejak semalam sampai hari Kamis nanti. Tapi kami sudah menyiapkan dari Orsap perempuan dan langkah selanjutnya kepada Ketum dan OKK,” tutup Lies.
Sebelumnya diberitakan, Rona Andaka S resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kota Tanjungpinang periode 2016-2021 secara aklamasi pada Musyawarah Cabang (Muscab) yang digelar di Hotel Bintan Plaza (BP) Tanjungpinang, Sabtu (20/2). Rona menggantikan ayah kandungnya H. Azhar yang telah menyelesaikan periode kepengurusan sebelumnya.
Muscab Hanura dibuka resmi oleh Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah serta dihadiri jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Provinsi Kepri, OKK dan wakil-wakil ketua Hanura.
Rona sendiri berjanji akan bekerja keras serta mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan Hanura kepada dirinya. Tidak lupa, Rona juga mengucapkan terimakasih kepada ketua dan pengurus sebelumnya serta mengimbau pengurus yang baru agar bersama-sama membesarkan Hanura.
“Saya berharap Hanura dapat turut memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Kota Tanjungpinang melalui kerja politik nya. Dengan berpedoman kepada hati nurani,” katanya kepada LintasKepri.com.
Rona menargetkan Hanura kedepan dapat meraih hasil Pemilu (Pemiluhan Umum) lebih baik dari saat ini. Dan beperan aktif dalam Pemilihan Walikota Tanjungpinang (Pilwako) tahun 2017 mendatang.
“Kedepan dalam proses kepemimpinan Kota Tanjungpinang agar pembangunan Tanjungpinang gemilang dapat terwujud,” sambung Rona.
Terpilih secara aklamasi, Rona memastikan, dikarenakan sampai dengan tahapan pencalonan, hanya satu calon yang memenuhi syarat sebagai calon ketua.
“Untuk DPP tidak hadir, tapi hanya surat persetujuan pencalonan saya dari pak ketua umum H. Wiranto,” tutup Rona. (yandri)