Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Tim Akademisi Gizi Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang menyatakan susu dalam menu makanan bergizi hanya bersifat pelengkap dan tidak wajib disertakan.
Kandungan protein dalam makanan 4 sehat 5 sempurna sudah tercukupi melalui kombinasi karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta sayur dan buah.
“Konsep 4 sehat 5 sempurna hanya menempatkan susu sebagai pelengkap. Satu porsi makanan sehat tanpa susu pun sudah mampu memenuhi kebutuhan gizi seseorang,” ujar Zuliah, salah satu akademisi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan susu yang memiliki kandungan protein yang baik bagi tubuh berasal dari sumber kacang-kacangan dengan protein nabati.
Sementara, untuk protein hewani lebih disarankan berasal dari peternakan susu segar sapi dan kambing.
“Yang paling bagus dan direkomendasikan ialah susu kambing, karena itu lebih sehat, karena Rasulullah juga menyampaikan demikian,” jelasnya.
Sedangkan, untuk susu kemasan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi pada anak usia remaja ialah fresh milk sebab tidak mengandung gula.
Namun, pada kenyataannya justru banyak anak-anak cenderung memilih susu yang tinggi gula dibandingkan kadar susu.
“Mereka suka yang bewarna warni susunya, seharusnya tidak disarankan dikonsumsi setiap hari,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan para orang tua maupun pihak yang sedang memberikan makanan bergizi untuk berhati-hati dalam memilih susu segar yang akan dikonsumsi oleh siswa.
Sehingga, program bergizi tersebut mampu berjalan sesuai standar gizi nasional dan memberikan dampak kesehatan bagi seluruh siswa yang menikmatinya.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan pemberian susu pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak diwajibkan setiap hari karena pasokan susu yang belum merata di setiap daerah.
“Hanya seminggu sekali, susu itu, bukan menu wajib,” katanya, Senin 6 Januari 2025. (Mfz)
Editor: Ism