Lintaskepri.com, Anambas – Pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kepulauan Anambas menggelar diskusi bersama Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison, pada Selasa (6/5/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Warung Kopi ABADI mulai pukul 20.00 WIB dan dihadiri puluhan anggota KAHMI setempat.
Diskusi dipimpin langsung oleh Sekretaris Umum KAHMI Anambas, Syafaruddin. Salah satu anggota KAHMI, Firmansyah, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Yanin dan langsung membuka pembahasan dengan menyoroti kondisi aktual di Anambas.
Ia menanyakan sejumlah isu krusial seperti tantangan industri hulu migas, distribusi Dana Bagi Hasil (DBH), Participating Interest (PI) 10 persen, hingga kontribusi Corporate Social Responsibility (CSR).
Ketua MD KAHMI Anambas, Abu Hanifah, menyampaikan bahwa meski pertemuan berlangsung secara spontan, antusiasme anggota sangat tinggi.
“Diskusi seperti ini harus terus menjadi tradisi KAHMI sebagai wadah silaturahmi dan pertukaran pemikiran strategis, terutama dalam isu-isu penting seperti industri migas,” ujarnya.
Yanin Kholison membuka paparannya dengan membacakan kutipan dari novel Laskar Pelangi yang menggambarkan tantangan kultur Melayu dalam berorganisasi.
Kutipan tersebut, menurutnya, relevan untuk merefleksikan semangat kolektif yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan industri migas.
“Saya merasa Anambas adalah kampung halaman saya. Sudah puluhan tahun saya berkecimpung di sektor ini, dan saya berharap KAHMI bisa turut membangun suasana industri migas yang sehat dan dinamis,” tutur Yanin.
Diskusi berlangsung hangat dalam suasana kekeluargaan. Menutup sesi, Abu Hanifah mengajak seluruh anggota KAHMI untuk ikut menjaga keberlangsungan objek vital nasional tersebut.
Ia menegaskan bahwa industri migas telah memberi kontribusi besar bagi negara, Provinsi Kepri, Kabupaten Natuna, serta Kabupaten Kepulauan Anambas.(*)