Bintan, LintasKepri.com – PT Grand Wie Sukses Properti (GWS) yang berencana membangun Avara Resort di Pantai Trikora 4, Desa Malang Rapat, Kabupaten Bintan, Kepri, diduga menyerobot lahan milik keluarga H. Dahnoer Yoesoef seluas 50 ha (hektar).
“Pihak perusahaan itu yang akan membangun resort sudah mengklaim tanah diatas kepemilikan orang tua kami. Saya tidak terima,” kata Gatot Agus Prabowo kepada sejumlah media, di Tanjungpinang, Kamis (6/7).
Gatot menyebut, sesuai dengan berita acara pemeriksaan lapangan yang dikeluarkan Kantor Pertanahan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri Nomor :07/BAP/II/2013 pada 1 Februari 2013 atas nama pemilik tanah H Dahnoer Yoesoef.
“Itu orang tua kami,” tegasnya.
Gatot mengatakan tanah keluarganya itu seluas 80 ha, dan PT GWS mengklaim memiliki lahan seluas 50 ha.
Ia menyebut PT GWS hanya memiliki luas tanah dengan izin prinsip dari BPN Bintan seluas 6.000 meter persegi.
Kepemilikan tanah seluas 80 ha tersebut milik keluarganya itu, dikatakan Gatot mengantongi 47 sertifikat tanah sejak tahun 1987 hingga 2003 yang dibeli secara bertahap dari masyarakat setempat.
“Atas masalah tersebut pihak kita tidak menerimanya. Kita akan menempuh jalur hukum melalui kuasa hukum keluarga atas pengklaiman tanah itu,” tegas Gatot.
Sebelumnya pihak keluarga H. Dahnoer Yoesoef sempat memasang plang kepemilikan tanah tersebut beberapa kali namun dirobohkan oleh oknum tak dikenal.
“Sudah tiga kali plang tanda kepemilikan tanah keluarga saya diroboh orang, tak tahu siapa yang melakukan itu,” katanya.
Sekedar informasi tambahan, PT Grand Wie Sukses Properti (GWS) pada Jumat (7/7) akan mengadakan Groundbreaking Ceremony, Avara Resort Bintan, Hotel Bintang 4 dan Mangata Water Villa Resort, Bintan Villa diatas laut yang pertama di Indonesia.
Pihak PT GWS, melalui Bagian Bisnis dan Development, Valetha saat dikonfirmasi membenarkan akan diadakan peletakan batu pertama pembangunan resort tersebut pada Jumat esok. Perusahaan itu mengundang sejumlah tamu kehormatan negara dan pejabat daerah.
“Benar, besok acaranya. Masalah klaim tanah saya tidak mengetahuinya,” kata dia.
(Iskandar)