Lintaskepri.com, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) menjadi bagian penting dari strategi pemerataan gizi nasional.
“Anak-anak di daerah terluar berhak mendapat kualitas gizi yang sama seperti di wilayah lain. Melalui sinergi lintas sektor, program MBG diharapkan tepat sasaran sekaligus menguatkan sistem pangan lokal,” ujar Arief dalam siaran pers, Senin (11/8/2025).
Langkah percepatan ini merupakan tindak lanjut Rapat Koordinasi Tingkat Menteri pada 26 Juni 2025 yang membahas percepatan akses pangan bergizi untuk anak sekolah di wilayah 3T.
Program ini juga menjadi bagian dari prioritas nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami memastikan setiap rekomendasi Rakor Menko Pangan diterapkan langsung di lapangan. Potensi pangan lokal harus dimanfaatkan secara optimal, gizi anak meningkat, dan ekonomi daerah ikut berkembang,” jelas Arief saat meninjau pelaksanaan MBG di Morotai, Maluku Utara.
Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua, menyatakan komitmen penuh untuk mendukung percepatan program ini.
Pemerintah daerah sudah menyiapkan delapan lokasi lahan untuk pembangunan dapur MBG di enam kecamatan.
Selain itu, bangunan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang tidak terpakai akan difungsikan sebagai dapur hibrida agar pelayanan bagi penerima manfaat bisa lebih cepat.
“Prinsipnya, kami ingin program ini segera berjalan dan menjadi contoh nasional untuk wilayah perbatasan,” kata Rusli.
Ia juga menegaskan bahwa komunikasi dengan SPPG Morotai akan terus dilakukan.
“Tidak ada soal untung rugi, yang penting anak-anak mendapat gizi yang baik dan program berjalan lancar,” tambahnya.(*)