MUI Kepri Pastikan Vaksin Polio Aman

Muhammad Faiz
MUI Kepri Pastikan Vaksin Polio Aman
Tenaga kesehatan sedang melakukan vaksin polio kepada salah seorang anak di Tanjungpinang. Foto: Lintaskepri/Mfz

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap II yang berlangsung dari tanggal 23-29 Juli 2024 di Kota Tanjungpinang berjalan normal tanpa ada penolakan dari orang tua.

Sebab, belakangan ini beredar informasi vaksin polio dipertanyakan kehalalannya, karena tidak terdata di web BPJPH Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Terkait hal itu, Direktur Halal MUI Kepri, Khairuddin Nasution mengatakan berdasarkan fatwa MUI masyarakat tidak perlu khawatir dengan kandungan yang terdapat di dalam vaksin polio.

“Fatwa itu menjelaskan tentang keharusan menjaga kesehatan termasuk polio. Polio itu apabila tidak diobati menurut ahli kesehatan itu sangat berbahaya untuk umat manusia itu sendiri,” kata Khairuddin kepada Lintaskepri.

Menurutnya, masyarakat saat ini harus mendukung imunisasi polio agar wabah yang terjadi saat ini tidak menyebar kepada generasi penerus bangsa.

“Karena ini sudah jadi wabah, jadi kita harus menangkal sebaik mungkin, agar jangan sampai generasi kita rusak akibat wabah,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya.

“Mari kita sama sama memberikan edukasi kepada masyarakat terkait vaksin polio ini, sehingga nantinya imunisasi polio ini bisa berjalan maksimal dan baik bagi penerima vaksin,” tuturnya.

Sementara itu, Penanggungjawab Imunisasi Puskesmas Sei Jang, Sardjono menyampaikan vaksin polio yang diberikan kepada anak secara oral aman untuk dikonsumsi.

“Produksi vaksin nya sama, cuma beda tipe saja, kalau yang untuk bayi itu tipe 1 dan tipe 3 atau biasa disebut Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV), sedangkan yang saat ini ialah tipe kedua yakni novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2),” kata Sardjono.

Kemudian, ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih akan melakukan sweeping kepada anak yang belum mendapatkan vaksin polio.

“Tahap lanjutan kita akan menyisir dan langsung menjemput bola, nanti kita akan kordinasi kepada RT dan RW setempat agar bayi yang belum divaksin agar segera di data dan dikumpulkan di satu titik untuk diberikan vaksin,” jelasnya.

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan telah melaporkan setidaknya empat kasus polio baru sejak akhir 2023 di wilayah Papua, Jawa Timur, dan Sumatera.

Untuk melindungi anak-anak Indonesia, PIN Polio akan di laksanakan dalam dua tahap.

Tahap pertama menyasar enam provinsi, Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Tahap kedua akan dimulai besok, 23 Juli 2024, dan mencakup 27 provinsi lainnya. (Mfz)

Editor: Ism

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *