Lintaskepri.com, Jakarta – Belakangan negara-negara Asia sedang mengalami suhu panas yang ekstrem. Suhu panas yang ekstrem dikenal juga dengan istilah heatwave atau gelombang panas.
Dilansir Grid, Heatwave merupakan cuaca ekstrem yang terjadi ketika suhu udara naik selama 5 hari berturut-turut atau lebih.
Ketika heatwave terjadi, kelembapan udara akan meningkat drastis untuk waktu yang panjang.
Kondisi ini perlu diwaspadai karena ada efeknya untuk kesehatan tubuh kita. Beberapa risiko gangguan kesehatan yang bisa terjadi akibat heatwave adalah dehidrasi, masalah pernapasan, gangguan mental, sampai heatstroke.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), heatwave memang jadi pemicu cuaca panas ekstrem di beberapa negara di Benua Asia, seperti China, India, juga Thailand.
Tapi, negara Indonesia tidak mengalami cuaca ekstrem itu karena posisi geografi.
Heatwave hanya terjadi di wilayah yang ada di lintang menengah dan lintang tinggi.
Indonesia yang ada di garis khatulistiwa tidak memungkinkan untuk terjadi gelombang panas.
Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Indonesia belakang terjadi karena adanya gerak semu matahari seolah naik ke utara dan turun ke selatan.
Tak adanya awan yang menghalangi pancaran sinar Matahari yang intens membuat suhu meningkat dan lebih terik daripada biasanya.
Meski disebut tidak bisa terjadi di Indonesia, kita tetap perlu waspada dengan efeknya untuk kesehatan. (*)
Editor: Mfz