Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Nuzulul Qur’an adalah peristiwa penting bagi umat Islam. Pasalnya, peristiwa ini menandai turunnya Al-Qur’an sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW, yang kemudian menjadi pedoman bagi umat Islam di seluruh dunia.
Secara garis besar, peristiwa turunnya Al Qur’an ada dua proses. Pertama adalah ketika Allah SWT menurunkannya dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah alias langit dunia. Kedua, ketika Allah SWT menurunkan kembali Al-Quran dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW.
Untuk mengetahui lebih lanjut makna dari Nuzulul Qur’an dan kapan jatuhnya waktu malam Nuzulul Qur’an di bulan Ramadhan 2025 ini, Malam Nuzulul Qur’an umumnya diperingati setiap tanggal 17 Ramadan. Hal tersebut menandai peristiwa diturunkannya Al-Quran oleh Allah SWT dari Baitul Izzah ke Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril.
Dengan demikian, Nuzulul Qur’an di Indonesia identik dengan memperingati peristiwa turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Meski demikian, masih terdapat perbedaan di antara para ulama terkait waktu tepatnya Nuzulul Qur’an.
Bila merujuk pada waktu yang populer dianut di Indonesia, yakni setiap tanggal 17 Ramadhan, maka malam Nuzulul Qur’an di bulan Ramadhan 2025 jatuh pada Minggu malam, 16 Maret 2025.
Makna Nuzulul Qur’an
Secara bahasa, istilah Nuzulul Qur’an berarti “turunnya Al-Qur’an”. Kata nuzul berasal dari dua akar kata, yaitu:
Nazzala-yunazzilu, yang berarti turun secara bertahap.
Anzala-yunzilu, yang berarti menurunkan sesuatu dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Menurut para ulama, turunnya Al-Qur’an terjadi dalam dua tahapan. Tahap pertama adalah ketika Al-Qur’an diturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia.
Tahap kedua, Al-Qur’an diturunkan secara bertahap dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril selama sekitar 20-23 tahun. Ayat demi ayam Al-Quran diturunkan sesuai dengan situasi dan kebutuhan umat saat itu. Tahapan kedua inilah yang banyak dirujuk sebagai peristiwa Nuzulul Qur’an yang populer di Indonesia.
Pakar tafsir Syekh Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi menjelaskan:
“Tidak ada perbedaan bahwa Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul Mahfudz pada malam Lailatul Qadar secara keseluruhan seperti penjelasan kami. Maka Al-Qur’an terlebih dahulu diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menurunkannya secara berangsur tentang perintah, larangan, dan sebab-sebab lainnya. Demikian itu terjadi selama 20 tahun.”
Turunnya Wahyu Pertama
Turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW terjadi saat beliau berusia 40 tahun, tepatnya pada 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah, yang bertepatan dengan bulan Juli tahun 610 Masehi. Wahyu pertama tersebut adalah Surat Al-‘Alaq ayat 1-5, yang berbunyi:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5).
Menurut Syekh Muhammad al-Khudlari Bik, peristiwa ini menjadi awal kerasulan Nabi Muhammad SAW dan misi beliau dalam menyampaikan Islam kepada seluruh umat manusia.
Perbedaan Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar
Meski keduanya merupakan momen diturunkannya Al-Quran, namun terdapat perbedaan yang mendasarinya. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang menandai peristiwa diturunkannya Al-Quran secara utuh oleh Allah SWT dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah alias langit bumi. Ini adalah proses turunnya Al-Quran yang pertama.
Sedangkan Nuzulul Quran merujuk pada peristiwa diturunkannya ayat demi ayat Al-Quran dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wahyu, lewat perantara Malaikat Jibril. Peristiwa ini adalah proses turunnya Al-Quran yang kedua, dan berlangsung selama lebih dari 20 tahun.
Dalam tradisi Islam, Lailatul Qadar diyakini sebagai malam yang penuh berkah dan lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Qadar. Adapun peringatan Nuzulul Qur’an di Indonesia lebih merujuk pada turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira.
Di Indonesia, malam Nuzulul Qur’an diperingati dengan berbagai kegiatan keagamaan. Seperti pengajian dan ceramah agama, khataman Al-Qur’an, hingga istighotsah dan tahlil sebagai bentuk doa bersama untuk memohon keberkahan.
Nuzulul Qur’an adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam, yang menandai turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Peringatan Nuzulul Qur’an menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memahami isi Al-Qur’an, serta mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat ya Lintasian !. (Bla)