Tanjungpinang, LintasKepri.com – Ratusan masyarakat suku Batak berkumpul di Aula Badan Perpustakaan Arsip dan Museum Daerah Kota Tanjungpinang untuk menyaksikan pengukuhan pengurus Kerukunan Keluarga Batak Islam (KKBI) Tanjungpinang periode 2016-2019 yang dikukuhkan oleh Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, Minggu (20/3) pagi.
Acara yang dibalut dengan pagelaran seni dan budaya Batak itu, turut hadir Anggota DPRD Provinsi Kepri, Hj. Yuniarni Pustokoweni, Wakil Ketua I DPRD Tanjungpinang, Ade Angga, Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Kepala Badan Kesbangpolpenmas, Wan Kamar, Jajaran SKPD, Camat, Lurah, serta seluruh masyarakat Batak Islam.
Lis menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus kerukunan keluarga Batak Islam yang baru saja dilantik.”Selamat kepada semua pengurus, semoga dengan organisasi ini akan membawa manfaat bagi anggotanya, lingkungan maupun keluarga besar Batak Islam di Bintan dan Tanjungpinang,” ucap Lis dalam sambutannya.
Lebih lanjut dikatakannya, setiap suku yang berada didalam suatu daerah, terutama Tanjungpinang baik suku Batak maupun suku lainnya telah menjadi bagian dalam lingkungan itu sendiri ibarat kata dimana bumi di pijak di situ langit di junjung. Warga Batak bisa menyesuaikan dengan adat budaya Melayu Kota Tanjungpinang.
Setiap organisasi suku di Tanjungpinang merupakan aset Pemerintah Daerah yang harus dirangkul untuk membangun daerah guna mensejahterakan masyarakat.
“KKBI adalah jembatan pemerintah yang ikut membantu melaksanakan dan membangun Kota Tanjungpinang,” imbuh Lis.
Walikota berharap, organisasi ini bisa bersinergi bersama untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di Kota Tanjungpinang, dan Pemko pun siap bermitra memberikan solusi dalam meningkatkan kesejahteraan di masyarakat seiring menyerukan Horas!! kepada seluruh masyarakat batak yang hadir.
Sementara itu, Jamsen Silegar selaku Ketua KKBI yang baru, mengatakan pihaknya siap memberikan kontribusi bagi pembangunan Kota Tanjungpinang.”Dengan semangat, kami siap melahirkan ide-ide cemerlang dan bersinergi dalam pembangunan Kota Tanjungpinang melalui mempromosikan budaya melayu dan potensi pulau-pulau yang ada di Provinsi Kepri dengan pihak-pihak investor,” ucapnya.
Acara semakin meriah ketika warga suku Batak menampilkan tarian tor-tor, nyanyian, dan juga pagelaran seni dan budaya Batak. (Hum/Red)
