Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Sejumlah warga di Perumahan Seruni 1, Jalan Merpati Kilometer 10, mengaku belum menerima bantuan dari pemerintah setempat pasca-banjir besar yang melanda kawasan tersebut pada 10-11 Januari 2025.
Mak Aurora, salah satu warga terdampak, menyatakan bahwa perumahannya merupakan kawasan yang paling parah terkena banjir, dengan ketinggian air mencapai leher orang dewasa.
Namun, ia merasa wilayahnya tidak mendapat perhatian sebagaimana kawasan lain, seperti Griya Puspandari.
“Air mengarah ke sini semua. Banjir sangat parah, tapi perhatian hanya ke kawasan lain,” ujar Mak Aurora, Selasa (14/1/2025).
Imbas dari banjir tersebut membuat sejumlah barang rumah tangga miliknya rusak dan hancur.
“Baju basah dan kotor kena lumpur, barang elektronik seperti kulkas, TV sudah tak bisa hidup, kasur tidak bisa dipakai, kami hanya tidur beralaskan tikar saja,” ungkapnya.
Mak Aurora berharap, pemerintah lebih memperhatikan dan mendata kembali warga yang benar benar membutuhkan bantuan.
“Bantuan ada dari Baznas berbentuk sembako, tapi kalau dari Kelurahan sampai saat ini belum ada kesini,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kota Tanjungpinang, Dwi Trijanto, mengatakan saat ini pihaknya fokus memberikan bantuan air bersih dengan kapasitas 5 ton untuk kebutuhan rumah tangga.
“Bagi warga yang kekurangan air bersih, kami siap datang kerumah untuk menyalurkan, kemudian untuk rumah warga yang masih berlumpur akibat banjir kami juga bantu untuk dibersihkan,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, telah terjadi banjir usai hujan deras melanda Tanjungpinang dari tanggal 10-11 Januari 2025,sempat membuat ratusan warga terpaksa mengungsi.
Musibah tersebut membuat warga mengalami kerugian materiil yang cukup besar dan membuat aktivitas masyarakat lumpuh total. (Mfz)
Editor: Ism
