Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tanjungpinang menyayangkan aksi penganiayaan oleh sekelompok orang terhadap masyarakat Sembulang Hulu, Pulau Rempang, Batam, pada Selasa (17/12/2024) kemarin.
Ketua KNPI Tanjungpinang, Dimas Prayoga, menegaskan tidak ada ampun bagi siapapun yang berani main hakim sendiri dengan melancarkan aksi aksi premanisme yang merugikan masyarakat.
“Kami sangat menghormati setiap upaya pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah jika itu bertujuan untuk mensejahterakan warganya, namun tetap harus memperhatikan hak-hak masyarakat lokal,” tegas Dimas.
Dimas menilai pentingnya membuka dialog antara pemerintah, pihak pengembang, dan masyarakat. Dengan tujuan terciptanya solusi kesepakatan dan kepentingan bersama tanpa mengabaikan hak hak masyarakat adat itu sendiri.
“Pembangunan harus berjalan dengan adil dan tidak merugikan pihak manapun. Kami mendorong adanya penyelesaian yang berbasis pada musyawarah, dan bukan kekerasan,” jelasnya.
KNPI Tanjungpinang berjanji akan terus berperan aktif dalam mengawal proses penyelesaian konflik di Pulau Rempang dengan menyuarakan kepentingan masyarakat dan memastikan tidak ada pihak yang dirugikan dalam proses pembangunan yang sedang berlangsung.
“Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kedamaian dan mendorong penyelesaian masalah secara damai dan bermartabat,” pungkasnya. (Mfz)
Editor: Ism