Lintas Kepri

Inspirasi Masyarakat Kepri

Kim Jong Un Ingin Musnahkan Korsel dan AS 2024 Ini

Jan 4, 2024
Kim Jong Un (Foto : Istimewa)

INTERNATIONAL, Lintaskepri.com – Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un menyampaikan pernyataan mengejutkan pada Tahun Baru 2024. Ia memerintahkan angkatan bersenjatanya untuk memusnahkan Korea Selatan.

Pernyataan itu ia sampaikan saat pertemuan malam tahun baru dengan para perwira tinggi Korea Utara di Pyongyang. Kim Jong Un meminta bawahannya saat itu untuk memusnahkan Korea Selatan dan Amerika Serikat jika terus memprovokasi.

“Jika musuh memilih konfrontasi militer dan provokasi terhadap DPRK (the Democratic People’s Republic of Korea), tentara kita harus memberikan pukulan mematikan untuk memusnahkan mereka secara menyeluruh,” kata Kim dilansir Al Jazeera, Senin (1/1/2024).

“Ini harus dilakukan dengan memobilisasi semua cara dan potensi yang telah kita miliki tanpa ada sedikitpun keraguan,” tegas Kim.

Amerika Serikat dan Korea Selatan memang telah meningkatkan kerja sama militer dan politik pada 2023, seiring dengan agresifnya Korea Utara menggelar berbagai uji coba senjatanya, termasuk rudal balistik antar benua atau intercontinental ballistic missile (ICBM) hingga menempatkan satelit mata-mata pertamanya di orbit.

Kim pun telah mengindikasikan rencana penempatan tiga satelit lagi ke luar angkasa dan mengembangkan lebih lanjut persenjataan negaranya tahun ini.

Dalam pertemuan selama lima hari untuk membahas kebijakan pada 2024, Kim dan para pemimpin Korea Utara menganggap penguatan kerja sama AS dengan Korsel telah menimbulkan banyak ancaman militer.

Kim bahkan saat itu juga menyatakan tak akan lagi menempuh upaya rekonsiliasi dan reunifikasi dengan Korsel. Ia menganggap, kondisi di semenanjung Korea sudah tidak lagi terkendali dipicu oleh kerja sama Korsel dan AS.

Sementara itu, dalam pidato Tahun Barunya pada hari ini, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan akan memperkuat kapasitas senjata militer serangan preemptive, pertahanan rudal, dan kemampuan pembalasan dalam menanggapi ancaman nuklir Korea Utara.

“Republik Korea sedang membangun perdamaian sejati dan abadi melalui kekuatan, bukan submissive peace yang bergantung pada niat baik musuh,” kata Yoon, menggunakan nama resmi Korea Selatan.

Sejak 2022, Korea Utara telah melakukan lebih dari 100 uji coba rudal, mendorong AS dan Korea Selatan untuk memperluas latihan militer gabungan mereka. Korea Utara juga telah mencoba untuk memperkuat hubungannya dengan sekutu lama China dan Rusia, yang memblokir upaya AS dan mitranya di Dewan Keamanan PBB untuk memperkuat sanksi PBB terhadap Korea Utara atas uji coba senjatanya.

Korea Central News Agency (KCNA) melaporkan Kim dan Presiden China Xi Jinping bertukar pesan Hari Tahun Baru pada Senin untuk memperkuat hubungan bilateral.(Cnbc)

Editor: Muhammad Faiz

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *