Tanjungpinang, Lintaskepri.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) M. Sani mengaku bingung dengan harta kekayaannya, karena terus berkurang sejak menjabat sebagai wakil Gubernur sekitar sepuluh tahun lalu, hinga sekarang lima tahun terakhir saat menjadi Gubernur. Hal ini diceritakan M. Sani usai melantik tiga Plt Bupati di gedung daerah Tanjngpinang, Selasa (11/08).
“Saya bingung harta saya berkurang sejak jadi Wagub dan Gubernur, saya tidak main proyek dan tak pandai minta, kalaupun ada uang, itu uang operasional jabatan, itupun kadang kurang, biasalah kalian sendirikan tau. Tabungan punya, tapi tak tau jumlahnya karena tabungan pensiun sejak 13 tahun lalu, namanya Tabanas termasuk LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, red) saya lupa jumlahnya karena yang mengurus tim, bukan saya langsung,” cerita Sani.
Sani mengaku, sekarang tidak memeliki harga yang banyak atau berlebihan, namun cukup untuk biaya hidup baik sekarang ataupun dimasa tuanya nanti, karena mendapat pensiun sebagai PNS sejak tahun 2002 atau 13 tahun yang lalu, serta dari pensiun sebagai pejabat Gubernur jika tidak terpilih kembali dipilkada Desember mendatang.
“Saya hanya punya dua rumah, satu di Batam dan Tanjungpinang, rumah di Batam Kalau tugas tak sempat pulang ke Pinang tempat nginap, rumah di Tanjungpinang kediaman keluarga sekarang, kami huni mulai sekitar tahun 80-an. sedangkan tanah hanya di Bintan tiga lokasi, yakni di Sei Nam, Galang Batang dekat Corindo serta di Malang Rapat sekitar 1 sampai 1,5 hektar, tak besar,” kata mantan Bupati Karimun tersebut.
Sani menambahkan, Sekarang tanah tersebut hanya kebun biasa tidak terdapat bangunan yang megah atau besar, sedangkan kalau di Jakarta ada rumah anaknya, tempat tinggal kalau tugas di Jakarta. Untuk harta bergerak atau mobil, M.Sani mengatakan hanya mobil biasa tidak terlalu mewah.
“Jika mobil dinas sekarang bisa di putihkan, dimana saya sudah tidak menjabat lagi sebagai Gubernur Kepri, saya sangat berterima kasih, seandainya itu kalau bisa, kalau tak bisa mungkin bisalah pinjam,” candanya.
Terkait Pemilihan Gubernur Desember Mendatang, Sani mengaku banyak mendapat sumbangan dari berbagai kalangan perorangan, maksimal Rp 500 juta, termasuk dana operasional kampanye.
M Sani merupakan mantan Wakil Gubernur berpasangan dengan Ismeth Abdullah, pada 10 tahun lalu mengaku, jika tidak menjabat Gubernur lagi akan tetap tinggal di Jalan Cempedak Tanjungpinang, karena disamping rumah keluarga yang banyak kenangan, Sani mengaku karena sering silaturahmi dengan masyarakat, maka teman-temanya banyak tinggal di Tanjungpinang.
“Rumah saya di Tanjungpinang, saya banyak bekerja di sini, termasuk teman, bila perlu saya meninggal juga di Tanjungpinang,” ujar Sani mengahiri ceritanya. (Mrz/Red)