Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 92 pada Senin (11/11/2024), melibatkan 21 kendaraan dan menimbulkan korban jiwa serta puluhan korban luka.
Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab pasti insiden yang menyebabkan arus lalu lintas sempat ditutup dan dialihkan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, menyebutkan bahwa kecelakaan ini diduga disebabkan oleh rem blong pada sebuah truk bermuatan berat.
Truk yang tidak mampu berhenti langsung menabrak kendaraan di depannya. Namun, penyebab pasti masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Data sementara menunjukkan 21 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini masih dalam proses evakuasi.
Menurut Kainduk PJR Cipularang, Kompol Joko Prihantono, proses evakuasi membutuhkan waktu karena banyaknya kendaraan yang terlibat.
Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Ardhiansyah, melaporkan bahwa kecelakaan ini mengakibatkan 29 korban, dengan rincian satu orang meninggal, empat luka berat, dan 24 mengalami luka ringan. Semua korban saat ini dirawat di RS Abdul Rojak Purwakarta.
Polisi telah mengamankan sopir truk berinisial R yang diduga menjadi penyebab utama kecelakaan.
Sopir yang mengalami luka juga sedang dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan Polres Purwakarta.
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengungkapkan bahwa truk berada pada posisi gigi 4 saat melaju di jalan menurun, yang diduga memperburuk kondisi rem blong.
Penyidik saat ini juga memeriksa jejak pengereman di lokasi kejadian untuk menentukan apakah ada faktor kelalaian dalam penggunaan perseneling.
Polisi mengerahkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan secara menyeluruh.
Selain itu, rekaman CCTV dan dashcam dari kendaraan di lokasi kejadian akan dikumpulkan sebagai bukti tambahan.
Kondisi jalan yang licin akibat hujan serta adanya perbaikan jalan di sekitar lokasi juga menjadi faktor yang sedang didalami.
Polisi akan terus memeriksa berbagai faktor, mulai dari kelayakan kendaraan, kondisi jalan, hingga kemungkinan kelalaian manusia.(*)
Editor: Brp