Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau mencatat tingkat inflasi pada November tahun 2024 turun sekitar 2,09 persen year on year (yoy).
Angka tersebut di nilai cukup stabil dan cenderung menurun dibandingkan tahun 2023 lalu yakni 5,04 persen.
“Kita akui tantangan inflasi di Kepri tidak mudah, secara geografis dari sisi transfortasi juga mengalami keterbatasan,” ungkap Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati, Kamis (2/1/2025).
Menurutnya, faktor menurunnya inflasi di Kepri dipengaruhi dengan daya beli masyarakat yang cenderung meningkat dan harga komoditas yang cukup terjaga.
Bahkan, hingga perayaan natal dan tahun baru 2025 daya beli dapat dikendalikan dan beberapa bahan pokok di pusat perbelanjaan masih stabil.
Kendati demikian, ada beberapa jenis komoditas yang sempat meningkat signifikan sehingga daya beli masyarakat menurun beberapa waktu lalu.
Seperti harga kangkung, ayam ras hingga kelapa yang banyak di ekspor ke luar negeri.
“November lalu sempat tinggi permintaan ekpor ke luar, tapi masih bisa dikendalikan,” ungkapnya.
Sebagai informasi BPS Kepri baru saja menyampaikan beberapa catatan khusus terkait perkembangan statistik kepada Gubernur Kepri di Gedung Daerah selama tahun 2024.
Penyampaian tersebut dinilai penting sebagai upaya pemerintah dalam mengevaluasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor meliputi perkembangan inflasi, pariwisata hingga sektor transportasi. (Mfz)
Editor: Ism