Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Tindak lanjut pasca pendampingan terhadap korban kekerasan menjadi tanggung jawab utama petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi Kepulauan Riau.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah kunjungan ke rumah (home visit) guna memastikan perkembangan pemulihan korban setelah menjalani terapi di UPTD.
Home visit menjadi bagian penting dalam pemantauan korban untuk menilai efektivitas terapi psikologis, spiritual, serta layanan pemulihan lainnya.
Dengan metode ini, petugas dapat terus memantau kondisi korban secara berkala, baik melalui kunjungan langsung maupun komunikasi dengan keluarga.
“Kami memberikan layanan khusus kepada korban dan keluarga agar mereka mendapatkan perlindungan serta pemulihan secara maksimal,” ujar Kepala Seksi Penerimaan Pengaduan, Penjangkauan, dan Identifikasi Korban UPTD PPA Kepri, Vonna Azhari.
Selain korban, pihak keluarga—terutama orang tua—juga mendapatkan terapi psikologis guna mengurangi dampak trauma.
Vonna mencontohkan bahwa dalam kasus pencabulan oleh ayah tiri, ibu korban akan diberikan pendampingan khusus agar dapat memahami kondisi anaknya dan menghadapi situasi dengan lebih baik.
“Misalnya dalam kasus anak yang mengalami pencabulan hingga hamil, kami membantu ibu korban memahami dan menerima kondisi tersebut agar dapat memberikan dukungan terbaik bagi anaknya,” jelasnya.
Upaya ini merupakan bentuk tanggung jawab UPTD PPA dalam memastikan perlindungan yang berkelanjutan bagi korban.
Perlakuan khusus dan pendampingan yang tepat diharapkan dapat menciptakan rasa aman serta mempercepat proses pemulihan mental korban.
“Tugas ini tidak mudah, tetapi dengan kerja keras dan ketulusan, kami yakin dapat memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat,” tutup Vonna.(Mfz)
