Gubernur Kepri dan Menteri Besar Kelantan Pererat Hubungan Melayu Lewat Jamuan Persahabatan

Gubernur Kepri dan Menteri Besar Kelantan Pererat Hubungan Melayu Lewat Jamuan Persahabatan. Foto: Pemprov Kepri.

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menjamu Menteri Besar Kelantan, Dato’ Panglima Perang Ustaz Dato’ Haji Mohd Nassurudin, beserta istri Datin Wan Nor Hanita, dalam sebuah jamuan makan malam persahabatan yang digelar di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Selasa (10/6/2025).

Gubernur Ansar menekankan pentingnya kerja sama antar wilayah serumpun Melayu, seraya memperkenalkan karakteristik geografis Provinsi Kepulauan Riau.

“Sebanyak 96 persen wilayah Kepri adalah laut, dan hanya 4 persen berupa daratan. Dari 2.408 pulau yang ada, 394 pulau berpenghuni, termasuk 22 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara-negara ASEAN,” ujar Ansar.

Ia juga menyoroti keragaman etnis di Kepri sebagai kekuatan yang menyatukan, bukan memecah belah.

“Keberagaman suku bangsa justru memperkuat solidaritas dan persatuan masyarakat Kepri,” tegasnya.

Gubernur Ansar turut memaparkan rencana pembangunan Monumen Bahasa Nasional di Pulau Penyengat.

Monumen ini akan menjadi penanda sejarah bahwa bahasa Indonesia berakar dari pemikiran Raja Ali Haji, tokoh sastra dan budaya Melayu yang lahir di Kepri.

“Pulau Penyengat adalah tempat kelahiran bahasa Indonesia. Monumen ini akan menjadi simbol nasional atas kontribusi besar Kepri dalam sejarah bahasa bangsa,” tambahnya.

Menteri Besar Kelantan, Dato’ Haji Mohd Nassurudin, dalam sambutannya menyampaikan rasa hormat atas warisan intelektual Raja Ali Haji, yang menurutnya telah memperkuat identitas bahasa Melayu di seluruh Nusantara.

“Kalau di Kepri ada Tanjungpinang, di Kelantan kami punya Sungai Pinang. Budaya dan bahasa kita serumpun. Keakraban ini harus terus dipelihara,” ungkap Nassurudin.

Ia juga mengundang Gubernur Ansar dan jajaran Pemprov Kepri untuk melakukan kunjungan balasan ke Kelantan, guna memperkuat kerja sama antardaerah serumpun Melayu.

Acara ditutup dengan penyerahan cendera mata antara kedua pemimpin, sebagai tanda persahabatan dan komitmen membangun hubungan budaya, sosial, dan sejarah.(*)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini