Lintaskepri.com, Batam – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, menyampaikan optimisme terhadap potensi Kepri sebagai pemain penting dalam perekonomian nasional dan global.
Hal ini ditegaskan saat meresmikan pengoperasian PT Solder Tin Andalan Indonesia di Kawasan Industri Tunas Prima, Batam, Kamis (10/7/2025).
Ansar menyebut Kepri sebagai “Permata Biru Ekonomi di Gerbang Utara Indonesia” yang berada di jalur strategis perdagangan internasional.
Kawasan ini dilintasi lebih dari 80 ribu kapal dan 70 juta kontainer setiap tahunnya—menjadikannya salah satu titik vital ekonomi maritim Indonesia.
“Letak geografis Kepri adalah keunggulan yang harus terus kita maksimalkan untuk mendongkrak daya saing daerah,” ujar Ansar.
Gubernur juga memaparkan capaian pertumbuhan ekonomi Kepri pada Triwulan IV 2024 yang mencapai 6,94 persen secara quarter-to-quarter (q-to-q).
Angka ini menempatkan Kepri di posisi ketiga tertinggi secara nasional, setelah Maluku Utara dan Kalimantan Tengah.
Sektor industri menjadi tulang punggung ekonomi daerah dengan kontribusi 42,51 persen terhadap PDRB dan menyumbang pertumbuhan sebesar 3,09 persen secara year-on-year pada Triwulan I 2025.
Sepanjang tahun 2024, Kepri mencatat realisasi investasi sebesar Rp47,26 triliun, yang terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Peningkatan ini tidak lepas dari iklim investasi yang kondusif dan berbagai kebijakan strategis yang diberlakukan pemerintah daerah.
Salah satunya adalah penerapan Free Trade Zone (FTZ) di Batam, Bintan, dan Karimun. FTZ ini memberikan berbagai insentif, antara lain bebas bea masuk dan keluar, pembebasan PPN, serta PPnBM, yang membuat Kepri semakin menarik bagi investor.
“Kami berkomitmen menjadikan Kepri sebagai salah satu motor penggerak ekonomi menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Gubernur Ansar.(*/Adv)