Lintaskepri.com, Batam — Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, meresmikan penyalaan listrik untuk pelanggan Pertamina Energy Terminal Sambu dengan kapasitas 3,465 MVA di Pulau Belakang Padang, Batam.
Program ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara PT PLN (Persero) dan Pertamina, dalam upaya mendukung transisi energi bersih di wilayah Kepri.
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar menekankan bahwa kerja sama ini mampu memberikan efisiensi anggaran sebesar Rp1,1 miliar per bulan dan sekaligus menurunkan emisi karbon hingga 1.000 ton CO₂ setiap bulannya.
“Kolaborasi ini sangat strategis dan patut direplikasi di wilayah lain. Ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga bagian dari komitmen kita terhadap energi bersih,” tegas Ansar.
Gubernur juga menyoroti kemajuan program ‘Kepri Terang’, yang berhasil meningkatkan elektrifikasi di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Tiga ibu kota kecamatan di Lingga dan Karimun kini telah menikmati listrik 24 jam dari sebelumnya hanya 14 jam.
“Tingkat elektrifikasi Kepri sudah mencapai 99 persen. Target kami pada 2025 seluruh wilayah di Kepri mendapatkan akses listrik 24 jam penuh,” ujar Ansar.
Ia juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung program PLN agar target elektrifikasi dan pemerataan energi dapat segera tercapai.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepri, Khairullah, mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Kepri terhadap berbagai program elektrifikasi dan transformasi energi.
“Menjaga keandalan pasokan listrik di wilayah kepulauan seperti Kepri adalah tantangan besar. Sinergi dengan pemerintah daerah sangat penting dalam mewujudkan energi berkelanjutan,” ungkap Khairullah.
Ia menyatakan bahwa penyalaan listrik di Terminal Sambu merupakan langkah awal menuju pencapaian target net-zero emission dan memperkuat komitmen Indonesia dalam menghadapi krisis iklim global.(*)
