
Tanjungpinang, Lintaskepri.com – Musibah kebakaran kerap terjadi diberbagai daerah, salah satu daerah rawan terjadi kebakaran adalah daerah pelantar, selain rawan, Pelantar juga sulit dilalui oleh mobil pemadam kebakaran (Damkar), permasalahan ini sebenarnya sudah lama dikeluhkan warga Tanjungpinang yang berdomisili di pelantar, seperti warga yang tinggal di pelantar-pelantar diwilayah Tanjung Unggat.
Ironisnya, dilokasi rawan kebakaran tersebut diatas, tidak ada terlihat alat pencegah pemadam kebakaran seperti hydrant dan perlengkapannya, sedangkan permohonan bantuan untuk pengadaan hydrant sudah lama diajukan, tetapi belum ada kejelasan dari pemerintah.
“kami hanya mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kota Tanjungpinang atau Pemerintah Provinsi Kepri, sejumlah mesin pompa pemadam kebakaran beserta kelengkapannya,” ungkap Zulhizarmi, Ketua RT.05, RW.06 di Kelurahan Tanjung Unggat.
Guna mencegah dari hal-hal yang tidak diharapkan, seperti terjadi musibah kebakaran di pelantar Gang 45 Tanjung unggat beberapa waktu lalu, Zulhizarmi dibantu beberapa warga mengajukan proposal bantuan pengadaan mesin pompa pemadam kebakaran kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui kantor Kelurahan Tanjung Unggat.
“ Yang kita harapkan kepada Pemerintah, bantuan mesin Pompa Pemadam Kebakaran dan kelengkapannya. Padahal usulan mesin pompa pemadam kebakaran tersebut sudah lama kami minta dan kami juga sudah mengajukan proposal bantuan melalui Kelurahan agar dilanjutkan kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang. Tapi sayang, hingga sekarang permintaan tersebut belum ada respon dari pemerintah,” jelas Zulhizarmi.
Zulhizarmi menambahkan, bantuan mesin pompa untuk pemadam kebakaran diwilayah ini, sama dengan Balai Pertemuan yang selalu dijanjikan oleh calon Anggota DPRD Kota Tanjungpinang dan DPRD Kepri, saat pemilihan beberapa waktu lalu, tapi setelah Anggota Dewan tersebut terpilih dan duduk sebagai penyambung lidah masyarakat atas nama rakyat, semua pada lupa akan janji saat kampanye, janji hanya sepenggal cerita tanpa realita.
“ Mereka (Calon Anggota Dewan/red) menjanjikan, kalau dalam pemilihan, suaranya banyak diwilayah ini dan terpilih menjadi Anggota DPRD Kota maupun Provinsi, mereka akan membantu untuk membuat Balai Pertemuan dan membantu mesin pompa untuk pemadam kebakaran, tapi semua itu hanya omong kosong belaka, sampai sekarang warga kami seakan dilupakan,” tegasnya.
Salah seorang warga Gang Beluntas III Tanjung Unggat bernama Ezy menambahkan, sepertinya pemerintah tidak belajar dari peristiwa kebakaran yang pernah terjadi didaerah-daerah pelantar.
“Terkesan pemerintah tidak pernah belajar atau memang tidak mau tau, padahal sudah ada beberapa musibah kebakaran yang patut sebagai pembelajaran, seperti contoh di Gang 45 Tanjung Unggat dan pelantar KUD beberapa waktu lalu. Selain tidak adanya akses jalan untuk dilalui mobil pemadam kebakaran, daerah itu juga padat dengan rumah penduduk, apalagi didaerah kami ini,” ucap Ezy.
Ezy minta, agar pemerintah dapat mempertimbangkan serta mengabulkan permohonan warga, karena kalau terjadi musibah kebakaran dipemukiman padat penduduk, dapat dibayangkan seperti apa nasib warga yang kehilangan tempat tinggal.
Hingga Berita ini di unggah, Lintaskepri.com belum dapat konfirmasi dengan pihak terkait. (Kto/red)