Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi laporan bencana di awal Maret 2025.
Hujan deras, banjir, dan angin puting beliung terjadi di berbagai daerah, memicu dampak signifikan terhadap masyarakat. Berikut rangkuman perkembangan bencana dan upaya penanganannya hingga Selasa (4/3/2025).
Banjir di Lampung Timur
Hujan deras pada Minggu (2/3) menyebabkan meluapnya sungai dan merendam permukiman warga di Desa Karang Anyar, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Sebanyak 30 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan enam KK terpaksa mengungsi.
Banjir merendam 36 rumah dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Hingga kini, air belum surut, dan BPBD Kabupaten Lampung Timur terus melakukan upaya penanganan darurat serta koordinasi dengan tim terkait.
Puting Beliung di Grobogan, Jawa Tengah
Cuaca ekstrem melanda Desa Kramat, Kecamatan Penawangan, Grobogan, pada Minggu (2/3). Angin puting beliung merusak puluhan rumah dan fasilitas umum, dengan 55 KK terdampak.
BPBD setempat telah melakukan evakuasi, memenuhi kebutuhan dasar warga, dan menetapkan status siaga darurat bencana angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor hingga 31 Maret 2025.
Banjir di Musi Rawas dan Muara Enim, Sumatera Selatan
Banjir akibat hujan deras melanda Kabupaten Musi Rawas pada Minggu (2/3), merendam 320 rumah di tiga kecamatan dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
BPBD Kabupaten Musi Rawas mengerahkan Tim Reaksi Cepat untuk memantau debit air. Sementara itu, banjir juga merendam satu kecamatan di Kabupaten Muara Enim pada Senin (3/3), dengan ketinggian air mencapai 1 meter dan berdampak pada 30 rumah. BPBD setempat telah melakukan evakuasi menggunakan perahu karet.
Situasi Banjir di Jabodetabek
Hujan intensitas tinggi pada Senin (3/3) menyebabkan banjir di Jakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, serta Kabupaten Tangerang.
BPBD DKI Jakarta melaporkan banjir terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai 3 meter, berdampak pada 1.027 jiwa dan 323 rumah.
BNPB telah menyalurkan bantuan logistik, termasuk matras, terpal, sembako, dan makanan siap saji. Hingga kini, banjir di beberapa wilayah masih belum surut.
Di Kabupaten Bogor, sebanyak 204 rumah terdampak, 24 rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, 16 rumah rusak berat, satu jembatan putus, dan satu fasilitas pendidikan mengalami kerusakan. Sebanyak 346 warga masih mengungsi.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto telah meninjau langsung lokasi terdampak dan memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Tangerang melaporkan 350 rumah terdampak akibat meluapnya Sungai Cimanceuri.
Di Kota dan Kabupaten Bekasi, 155 rumah terendam dengan ketinggian air 1,5 hingga 2 meter. Tim BPBD telah mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga ke lokasi aman.
BNPB menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama. “Khususnya dalam bulan Ramadan ini, kami memastikan kebutuhan pangan warga terdampak, baik untuk sahur maupun berbuka, dapat terpenuhi,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers, Selasa (4/3).
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan.
Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di Jabodetabek hingga Kamis (6/3).
Informasi terkini dan peringatan dini akan terus disampaikan melalui saluran resmi untuk memastikan keselamatan warga.(*)