Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Perhelatan akbar gerak jalan 17 KM yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang diwarnai insiden bentrokan antar peserta. Kejadian itu berlangsung di Kilometer 3, tepat di depan kantor PDAM Tanjungpinang pada Sabtu (23/8). Bentrok dipicu saat dua tim yang tengah berjalan berdekatan diduga saling bersenggolan. Informasi di lapangan menyebut, salah satu tim tiba-tiba berlari dan menyenggol tim lain hingga memicu keributan.
Aksi tersebut sontak menghebohkan penonton yang memadati pinggir jalan. Bahkan, kerusuhan itu sempat direkam warga dan videonya kini viral di media sosial.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Tanjungpinang, Rulli, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengaku baru menerima laporan dari tim pengawas di lapangan.
“Salah satu tim itu adalah Tim Romusha yang menyebabkan kerusuhan awal karena berlari dan diduga sengaja menyenggol peserta lain,” ungkap Rulli saat dikonfirmasi.
Bentrok pun tak terelakkan, hingga panitia dan aparat kepolisian turun tangan untuk meredam situasi. “Itu sudah ditangani sama panitia dan kepolisian. Informasi yang saya terima itu tim Romusha, tapi satu lagi belum tahu siapa,” tambahnya.
Rulli menegaskan, pihaknya akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait kejadian ini. Ia juga menyebutkan bahwa Tim Romusha berpotensi mendapat sanksi tegas berupa diskualifikasi.
“Kalau ikut 45 km pun akan kami diskualifikasi juga. Soalnya tahun lalu hal serupa juga terjadi. Tapi tentu akan kami pelajari dulu penyebab pastinya,” tegasnya.
Dari informasi yang dihimpun, Tim Romusha diketahui mengenakan seragam berwarna kuning, sedangkan tim lawan yang terlibat bentrok berasal dari Potong Lembu dengan seragam berwarna putih. (*)
