Batam Gesa Penurunan Stunting, 480 Ribu Warga Jadi Sasaran Intervensi 2025

Lintaskepricom
Wakil Wali Kota Batam sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Batam, Li Claudia Chandra. Foto: Pemko Batam.

Lintaskepri.com, Batam – Wakil Wali Kota Batam sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Batam, Li Claudia Chandra, menegaskan komitmennya dalam mempercepat penurunan angka stunting di Batam.

Hal ini disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi TPPS, Rabu (18/6/2025) di Kantor Wali Kota Batam. Turut hadir, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid.

Rapat ini menjadi bagian dari implementasi Aksi Konvergensi Penurunan Stunting 2025–2029, sesuai arahan Strategi Nasional (Stranas) yang menitikberatkan kolaborasi lintas sektor dalam upaya penanganan stunting secara terstruktur dan berkelanjutan.

“Penurunan stunting bukan sekadar angka. Ini soal masa depan anak-anak Batam, dan merupakan misi kemanusiaan. Tidak boleh ada anak yang tumbuh tanpa gizi dan perlindungan kesehatan,” tegas Li Claudia.

Data terbaru menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Batam menurun dari 16,1 persen (2023) menjadi 14 persen (2024).

Meski menunjukkan progres positif, Li Claudia menegaskan bahwa capaian tersebut belum cukup.

“Kita tidak cukup hanya menerima laporan. Harus ada monitoring dan evaluasi triwulan berbasis data, serta aksi nyata di lapangan,” ujarnya.

Tahun 2025, TPPS menargetkan intervensi kepada 24.262 ibu hamil, 24.284 baduta (anak usia bawah dua tahun), 43.593 balita, 95.226 remaja putri, 4.828 calon pengantin serta 480.019 rumah tangga.

Li Claudia menekankan pentingnya intervensi sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Untuk mendukung kampanye edukatif, ia menggagas pembentukan Tim Kreatif TPPS yang akan membuat konten edukasi seputar stunting untuk ibu hamil, remaja putri, dan masyarakat luas.

“Media sosial bisa menjadi senjata utama edukasi. Konten video pendek yang informatif akan lebih mudah diterima dan menyebar luas,” katanya.

Ia juga menginstruksikan seluruh camat dan lurah untuk menyelenggarakan posyandu kreatif, melibatkan penyuluhan gizi, penyediaan makanan seha dan kegiatan kampanye yang melibatkan anak-anak dan remaja.

Menutup rapat, Sekda Batam Jefridin mengajak seluruh stakeholder untuk mengubah rapat menjadi langkah nyata di lapangan.

Ia menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim TPPS dan menaruh harapan besar pada pendekatan kolaboratif yang dipimpin Li Claudia.

“Kita butuh kerja konkret, bukan hanya rapat. Dengan kolaborasi lintas sektor dan sentuhan hati seorang ibu dari Ibu Wawako, saya yakin Batam bisa menjadi kota bebas stunting,” ujarnya optimis.(*)

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini