Asam Garam Warga Kosgoro Hadapi Banjir Rob

Muhammad Faiz
Asam Garam Warga Kosgoro Hadapi Banjir Rob
Warga Kosgoro sedang membersihkan sampah di lokasi banjir rob. Foto: Lintaskepri/Mfz

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Banjir rob yang dialami warga pesisir yang tinggal di Jalan Basuki Rahmat Gang Tempinis IV atau biasa disebut kawasan kosgoro, menjadi bencana alam yang tak lagi bisa terelakkan.

Setiap menjelang akhir tahun, warga kosgoro ini dipastikan sudah mulai bersiap siaga menyambut bencana alam yang kerap datang menghampiri rumah rumah mereka yang berdekatan dengan pesisir pantai atau laut.

Nurhayati, warga yang sudah tinggal selama 20 tahun menceritakan awal mula banjir rob terjadi berawal usai penimbunan kawasan wisata tepi laut dilaksanakan.

Menurutnya dampak dari penimbunan tersebut secara tidak langsung menciptakan musibah baru yang besar dan dahsyat bagi wilayah penduduk yang tinggal berdekatan dengan pesisir laut.

“Dulu saat suami saya masih hidup memang tidak ada banjir, akibat ada penimbunan, kami jadi terkena dampak, memang jaraknya jauh, tapi ini nyata,” ungkapnya kepada Lintaskepri.

Berbagai upaya telah dilakukan warga, seperti meminta bantuan pemerintah agar mencarikan solusi atas permasalahan banjir, namun semua perjuangan warga tak mendapati hasil yang memuaskan.

Bahkan, bantuan pun tak pernah diberikan dan tersentuh oleh warga kampung kosgoro ini.

Meski begitu, warga tetap solid dan tetap bahu membahu membantu warga sekitar yang terdampak banjir rob, bahkan kadang bersedia memberikan tumpangan sementara hingga banjir surut.

“Kami ini sudahlah rumahnya dipinggir sungai, semuanya terpinggirkan lah,” sebutnya.

Ia menceritakan banjir rob tahun 2022 lalu menjadi bencana alam yang terparah dialami warga kosgoro. Dimana banjir masuk kerumah warga hingga sepinggang orang dewasa pada waktu itu.

Namun tak ada satupun warga yang mengungsi, bahkan pemerintah setempat hanya melihat kondisi kawasan yang terendam saja tanpa ada tindakan preventif.

“Kami juga sudah lelah dan hanya menerima musibah tersebut sebagai musibah tahunan yang tak lagi bisa di hindari,” ucapnya.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai banjir pesisir rob yang terjadi pada tanggal 12-18 Januari 2025.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, A. Kosasih, menyebut faktor tinggi pasangnya air laut disebabkan adanya fase perigee.

“Hal tersebut dapat menyebabkan ketinggian pasang air laut maksimum dan dapat menimbulkan banjir pesisir rob, warga di imbau waspada,” imbaunya. (Mfz)

Editor: Ism

Simak Berita Terbaru Langsung di Ponselmu! Bergabunglah dengan Channel WhatsApp Lintaskepri.com disini