Anggota Komisi III DPRD Natuna Eri Marka Kawal Musrenbang Bandarsyah

Avatar
Masyarakat Bandarsyah saat menyampaikan berbagai usulannya.
Eri Marka saat menyampaikan kata sambutannya.
Eri Marka saat menyampaikan kata sambutannya.

Natuna, LintasKepri.com – Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), pada Selasa (21/01/2020) di Aula Pertemuan Kelurahan.

Musrenbang yang dibuka Lurah Bandarsyah itu, dihadiri Anggota DPRD Natuna Eri Marka dan Jarmin Sidiq, selain itu juga turut hadir Camat Bunguran Timur, Wan Suhardi.

Dalam sambutannya, Eri Marka anggota Komisi III DPRD Natuna, meminta masyarakat untuk memanfaatkan momen musrenbang itu sebagai wadah menyampaikan usulannya.

Anggota Komisi III DPRD Natuna, Eri Marka, tampak saat menghadiri Musrenbang Kelurahan Bandarsyah.
Anggota Komisi III DPRD Natuna, Eri Marka, tampak saat menghadiri Musrenbang Kelurahan Bandarsyah.

“Biasanya sebelum musrenbang kami reses dulu karena takut ada usulan dan aspirasi yang tertinggal. Tapi sekarang ada Elektronik reses jadi usulan melalui aplikasi,” kata Eri Marka.

Eri Marka juga mengatakan, agar masyarakat tidak jemu menyampaikan usulannya, meskipun tidak semua usulan bisa diakomodir oleh daerah.

“Kami dapil 1 ada 10 orang anggota DPRD, dua paket saja satu orang anggota DPRD, Kelurahan Bandarsyah sudah dapat 20 paket, ”kata Eri Marka.

Masyarakat Bandarsyah saat menyampaikan berbagai usulannya.
Masyarakat Bandarsyah saat menyampaikan berbagai usulannya.

Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Natuna, Jarmin Sidiq, menyarankan agar setiap RT, RW, dan Kaling harus memiliki cita-cita pembangunan di daerahnya masing-masing.

Di tempat yang sama, Camat Bunguran Timur, Wan Suhardi, sebelum membuka acara musrembang mengatakan, “Masyarakat jangan hanya mengusulkan pembangunan parit saja, tetapi juga usulkanlah yang akan dapat membangkitkan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Seperti kapal ukuran besar yang akan dapat bersaing dengan nelayan-nelayan dari daerah lainya seperti nelayan yang akan di kirim Pemerintah RI ke- Natuna.”Kata Suhardi.

“Namun usulan harus konsisten, jangan sampai seperti apa yang dikatakan pak lurah tadi, diusulkan untuk pelatihan menjahit. Target 60 orang, tetapi yang daftar 16 orang, 16 juga mundur akhirnya tinggal dua orang. Ini kan tidak baik, malu pak lurah, dianggap tidak becus dalam usulan.”Terang Wan Suhardi.

Laporan : Erwin Prasetio

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *