Lintas Kepri

Infromasi

3.442 Mobil Mewah Masuk Bintan, Mahasiswa Demo KPPBC Tanjungpinang

Jan 2, 2019
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor KPPBC Tipe Madya Pabean B Tanjungpinang, Rabu (2/1/2019).
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor KPPBC Tipe Madya Pabean B Tanjungpinang, Rabu (2/1/2019).
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor KPPBC Tipe Madya Pabean B Tanjungpinang, Rabu (2/1/2019).

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor KPPBC Tipe Madya Pabean B Tanjungpinang, Rabu (2/1/2019).

Aksi tersebut menyikapi permasalahan yang terjadi di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam dan Bintan Offsore Marine Centre (BOMC) pada Sabtu (23/12/18) yang mana adanya mobil mewah masuk di pelabuhan kawasan Lobam sebanyak 3.442 unit dengan alasan Fumigasi.

Koordinator aksi, Pandi Ahmad, dalam orasinya mempertanyakan keuntungan negara dengan masuknya mobil mewah dengan jumlah yang mencapai ribuan tersebut.

“Meminta penjelasan dari Bea Cukai terkait apa keuntungan negara dengan masuknya mobil mewah di Lobam,” tegasnya.

Selain itu PMII juga mendesak penegak hukum dalam hal ini kepolisian dan kejaksaan untuk mengusut tuntas permasalahan ini. Pihaknya menilai ada unsur pelanggaran hukum yang terjadi.

Bea Cukai Tanjungpinang juga diminta transparan berapa pendapatan negara dengan adanya kegiatan masuknya mobil mewah tersebut.

img-20190102-wa0012“Copot oknum pejabat negara yang terindikasi bermain,” tegasnya.

Humas Bea Cukai Tanjungpinang, Oka Setiawan, mengklaim bahwa aktifitas pembongkaran mobil mewah yang terjadi di perairan Lobam, Kabupaten Bintan, tidak ada permasalahan.

“Ribuan mobil mewah itu berasal dari Jerman dengan tujuan Australia berhenti di perairan Lobam hanya untuk membersihkan mobil-mobil dan kapal. Infonya disinyalir ada kutu di mobil-mobil itu,” katanya.

Kuntungan dan pemasukan bagi negara dengan masuknya mobil mewah itu, kata Oka seperti biaya labuh, tambat dan dari sucofindo merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kita kurang tahu berapa keuntungan yang didapatkan sucofindo, tapi yang jelas itu pasti ada hitung-hitungannya yang akan masuk ke negara,” ungkapnya.

(dar)

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *