Lintas Kepri

Infromasi

17 Desa di Natuna “Kecipratan” Pembangunan BTS dari BAKTI Kominfo

Mei 1, 2021
Peletakan batu pertama pembangunan BTS di Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepri.
Peletakan batu pertama pembangunan BTS di Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepri.

Natuna, LintasKepri.com – Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia, terus membangun infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), untuk mewujudkan merdeka sinyal hingga ke pelosok negeri.

Pada tahun ini, Kemenkominfo melalui Badan Aksesbilitas Teknologi Informasi (BAKTI) Kominfo, akan membangun 4200 Base Tranceiver Station (BTS) bagi daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di Indonesia.

Menteri Kominfo Jhonny G. Plate mengatakan, pembangunan BTS akan di lakukan dalam 5 paket. Paket 1 dan 2 dibawah Konsorsium fiberhome dan Konsorsium membernya.

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kebagian jatah sebanyak 35 BTS. Untuk Kabupaten Natuna akan dibangun 17 BTS untuk 17 Desa, yang nantinya didukung sinyal cepat 4G.

Sementara itu, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) sebanyak 12 BTS, Kabupaten Bintan 5 BTS, dan Kabupaten Karimun 1 BTS untuk satu desa.

“Kalau di Kepri masih ada daerah blank spot, harus kita identifikasi dan verifikasi terlebih dahulu, untuk menentukan pilihan desain dan teknologi yang tepat sehingga hasilnya bisa maksimal,” ujar Jhonny di Desa Kelanga, beberapa waktu lalu.

Pembangunan infrastruktur TIK oleh Kominfo tidak saja berupa BTS. Di Kepri, telah digelar sepanjang 2255 kilo meter kabel Fiber Optik (FO).

“Yang terdiri dari 1724 km di darat dan 531 km di bawah air (submarine cable). Itulah tulang punggung (backbone) yang saat ini melayani HP bapak dan ibu sekalian”.

Menurutnya, FO menghubungkan Provinsi Jambi dan Kepri, kemudian memintasi selat menghubungkan ke Kalimantan Barat, seterusnya dihubungkan dengan seluruh provinsi di pulau Kalimantan.

Saat ini jaringan tulang punggung nasional sepanjang 342.000 kilo meter, yang terdapat di darat dan laut. Menarik minat bangsa besar dunia, untuk mengubungkan wilayah Pacific dan India, dan menghubungkan Australia dan wilayah utara negara tetangga.

Jhonny berharap, masyarakat cerdas memanfaatkan ruang digital. Tidak melakukan tindakan tak bermanfaat seperti hoaks, misinformasi dalam bentuk apapun yang tidak sejalan dengan Undang-Undang.

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *